Ciri-Ciri Terjadinya Reaksi Kimi
Reaksi kimia merupakan proses di mana satu atau lebih zat berubah menjadi satu atau lebih zat yang memiliki sifat yang berbeda, menghasilkan produk baru. Dalam reaksi kimia, suatu zat dicampurkan dengan zat lain dan akan mengalami reaksi kimia jika menghasilkan produk baru yang memiliki sifat yang berbeda dengan zat awal atau pereaksi. Reaksi kimia dapat diartikan sebagai penataan ulang atom-atom untuk membentuk zat baru. Salah satu ciri yang menandai terjadinya reaksi kimia adalah perubahan warna. Contohnya adalah dedaunan yang berubah warna saat musim gugur, kembang api yang berwarna-warni, dan apel yang berubah warna menjadi cokelat jika dibiarkan di udara. Selain itu, perkaratan pada besi juga merupakan contoh fenomena yang menunjukkan perubahan warna sebagai ciri terjadinya reaksi kimia. Sebagai contoh, reaksi perkaratan besi dapat dituliskan sebagai berikut: 4Fe(s) + 3O2(g) + 2xH2O(l) → 2Fe2O3·xH2O(s) Ciri lain dari terjadinya reaksi kimia adalah perubahan suhu. Banyak reaksi kimia yang diikuti dengan pelepasan atau penyerapan panas (kalor). Reaksi yang melepaskan kalor disebut reaksi eksoterm, sementara reaksi yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Sebagai contoh, ketika soda api (NaOH) dimasukkan ke dalam air, reaksi yang terjadi adalah: NaOH(s) + H2O(l) → NaOH(aq) + H2O(l) + kalor Selain perubahan warna dan suhu, terjadinya reaksi kimia juga dapat ditandai dengan pembentukan gas atau pembentukan endapan. Namun, untuk menjaga kesesuaian dengan persyaratan artikel, kita akan fokus pada ciri-ciri perubahan warna dan suhu sebagai indikator terjadinya reaksi kimia. Dengan memahami ciri-ciri ini, kita dapat mengidentifikasi terjadinya reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari. Ciri-ciri ini memberikan wawasan yang berguna dalam memahami dan mengamati perubahan yang terjadi saat reaksi kimia berlangsung.