Menerapkan Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Makanan
Hari ini Bu Yani akan mengajarkan menggunakan model Problem Based Learning dalam pembelajaran makanan. Awal yang dilakukan adalah memberikan gambaran kepada siswa tentang pentingnya memahami makanan. Bu Yani bertanya kepada siswa, "Kira-kira apa yang kalian tahu tentang makanan?" Pertanyaan tersebut membuat siswa terdiam sesaat. Setelah kelas dimulai, siswa serentak menjawab, "Tidak tahu Bu." Bu Yani menjelaskan, "Baik, hari ini kita akan belajar tentang makanan melalui model Problem Based Learning. Kita akan mencoba memecahkan masalah terkait makanan." Selanjutnya, Bu Yani membagi siswa menjadi kelompok kecil, masing-masing terdiri dari 5 siswa. Dalam kelompok kecil tersebut, Bu Yani memberikan sebuah masalah terkait makanan untuk dibahas dan diselesaikan. Namun, Bu Yani tidak memberikan solusi langsung, sehingga siswa dalam kelompok harus berdiskusi dan mencari solusi bersama. Bu Yani juga dengan sabar mengamati dan mendengarkan diskusi yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok. Ia memberikan bimbingan dan arahan jika diperlukan. Kegiatan selanjutnya adalah presentasi hasil diskusi dari masing-masing kelompok. Bu Yani juga membimbing siswa dalam menyampaikan hasil diskusi mereka secara jelas dan terstruktur. Melalui pembelajaran pada hari itu, siswa belajar tentang makanan melalui pendekatan yang lebih aktif dan interaktif. Mereka tidak hanya menerima informasi dari guru, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam mencari solusi terhadap masalah yang diberikan. Dengan menerapkan model Problem Based Learning, siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kerjasama dalam kelompok, dan pemecahan masalah. Pembelajaran menjadi lebih menarik dan relevan dengan dunia nyata. Dalam kesimpulan, model Problem Based Learning dapat menjadi alternatif yang efektif dalam pembelajaran makanan. Siswa dapat belajar dengan lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran.