Identifikasi dan Pengamatan Sponge di Perairan Manakwari
Pada bulan Oktober-November 2021, dilakukan pengamatan dan koleksi sponge di perairan Manakwari. Metode yang digunakan adalah PII (Point intersect transect), dengan menggunakan pita transek yang ditarik sejajar garis pantai di 3 lokasi pengamatan pada kedalaman sekitar 3 hingga 5 meter di perairan Manokwari (Gambar 1). Semua kegiatan dilakukan dengan penyelaman menggunakan peralatan selam SCUBA. Pada setiap transek kuadran, dilakukan pemotretan sponge dan menghitung jumlah jenis yang ditemukan pada setiap kuadran. Selanjutnya, sebagian sponge diambil dengan cara memotong menggunakan pisau cutter untuk kepentingan identifikasi jenis sponge dan pengamatan spikula. Proses identifikasi sponge dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis. Identifikasi secara makroskopis meliputi pengamatan bentuk morfologi dan tekstur sponge, termasuk ukuran, oskula, konsistensi (padat, lunak, keras), permukaan tubuh, dan warna (Hooper, 2000). Sedangkan identifikasi secara mikroskopis melibatkan pengamatan spikula dari sponge. Materi menggunakan aquades untuk menghilangkan sisa kaporit, kemudian spikula diamati dengan menggunakan metode yang telah dijelaskan oleh Khoshkoo et al. (2012) dan Kelly dan Herr (2015). Identifikasi sponge pada tingkat genus mengikuti metode yang dikembangkan oleh Van Soest dan Hooper (2002), sedangkan identifikasi pada tingkat spesies didasarkan pada pengamatan yang dilakukan. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang jenis-jenis sponge yang ada di perairan Manakwari. Hasil pengamatan dan identifikasi ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang ekologi dan keanekaragaman sponge di perairan tersebut. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman kita tentang kehidupan bawah laut dan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem perairan.