Pemberontakan PKI Madiun: Kekecewaan dan Gejolak di Tengah Kebijakan Rasionalisasi
Pendahuluan: Pemberontakan PKI Madiun terjadi pada September 1948 di Madiun, Jawa Timur. Dipimpin oleh Musso, tokoh PKI, pemberontakan ini bertujuan untuk membentuk Republik Soviet Indonesia. Kekecewaan terhadap kebijakan rasionalisasi menjadi pemicu utama pemberontakan ini. Bagian: ① Latar belakang: PKI ingin mendirikan Republik Soviet Indonesia dan mendapatkan momentum setelah Kabinet "kiri" Amir Syarifuddin dilengserkan. Kekecewaan semakin meningkat ketika Kabinet Hatta mengeluarkan kebijakan rasionalisasi yang merugikan golongan kiri. ② Kebijakan rasionalisasi: Program Reorganisasi dan Rasionalisasi (Rera) yang dicanangkan oleh Kabinet Hatta memicu kekecewaan. Kebijakan ini termasuk peleburan divisi ketentaraan, pengurangan anggota angkatan bersenjata, pembubaran TNI Masyarakat, dan penghapusan jabatan gubernur militer di Surakarta. ③ Gejolak di FDR: Kebijakan rasionalisasi menjadi pukulan berat bagi Front Demokrasi Rakyat (FDR). Ribuan prajurit yang dibebastugaskan bergabung dengan FDR, yang kemudian menggunakan gejolak ini untuk menghantam Kabinet Hatta. Kesimpulan: Pemberontakan PKI Madiun adalah hasil dari kekecewaan terhadap kebijakan rasionalisasi yang merugikan golongan kiri. Gejolak di FDR menjadi senjata untuk menghantam Kabinet Hatta.