Kaki Terkilir dan Luka di Tangan, Ria Terjatuh di Panggung! **
Suasana teatrikal yang meriah seketika berubah menjadi mencekam saat Ria, sang adik bungsu, terjatuh di atas panggung. Kaki Ria terkilir dan tangannya berdarah, membuat sembilan kakaknya panik. Melody, sang kakak tertua, langsung berlari menghampiri Ria, wajahnya dipenuhi kekhawatiran. "Ria, kamu kenapa? Kaki kamu kenapa?" tanya Melody dengan suara cemas. Shani, yang berada di samping Ria, segera memeriksa lukanya. "Kaki Ria terkilir, kak. Dan tangannya berdarah," jawab Shani, matanya berkaca-kaca. Gracia, Veranda, Nabila, Kinal, Gaby, Anin, dan Sisca, yang melihat kejadian tersebut, langsung berkerumun di sekitar Ria. Mereka semua terlihat khawatir dan panik. "Kita harus bawa Ria ke rumah sakit," kata Veranda, suaranya bergetar. "Iya, cepat!" tambah Nabila, matanya berkaca-kaca. Mereka semua bergotong royong membawa Ria ke rumah sakit. Di sepanjang perjalanan, mereka bergantian menenangkan Ria dan memastikan kondisinya tetap stabil. Di rumah sakit, Ria mendapatkan perawatan intensif. Kakaknya yang sembilan orang setia menemaninya, memberikan semangat dan dukungan. Mereka bergantian menjaga Ria, memastikan dia tidak merasa sendirian. Kejadian ini membuat mereka semua sadar betapa pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan. Mereka berjanji untuk lebih berhati-hati dan selalu saling menjaga. Wawasan: Kejadian ini mengajarkan kita bahwa hidup penuh dengan ketidakpastian. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Namun, yang terpenting adalah kita selalu saling mendukung dan menjaga satu sama lain. Catatan:** Cerita ini merupakan fiksi dan tidak bermaksud untuk menyakiti atau menghina siapa pun.