Periode Orde Baru: Implementasi Pancasila yang Mengecewakan
Pendahuluan: Pada masa Orde Baru, pemerintah berusaha untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara konsisten sebagai landasan ideologi negara. Namun, implementasi dan aplikasinya justru mengecewakan. Indoktrinasi Pancasila Presiden Suharto menggunakan Pancasila sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaannya. Metode indoktrinasi meliputi ajaran P4 di sekolah-sekolah dan pembentukan organisasi berdasarkan Pancasila. Kritik terhadap pemerintah dilarang agar stabilitas negara terjaga. Namun, indoktrinasi ini tidak sesuai dengan semangat Pancasila yang seharusnya menghargai kebebasan berpendapat dan menghormati perbedaan. Penyelewengan dalam penerapan Pancasila Presiden Suharto menerapkan demokrasi sentralistik yang memberikan kekuasaan penuh pada presiden. Lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif dikendalikan oleh presiden. Kebebasan pers juga dibatasi melalui pembentukan Departemen Penerangan dan lembaga sensor. Hal ini bertentangan dengan prinsip demokrasi yang seharusnya memberikan ruang bagi partisipasi publik dan kebebasan berekspresi. Pelanggaran HAM dan korupsi Pada masa Orde Baru, terjadi banyak pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat pemerintah. Kebebasan berpendapat dan berkumpul dihambat, dan tindakan represif sering kali dilakukan terhadap aktivis dan kelompok oposisi. Selain itu, korupsi, kolusi, dan nepotisme juga merajalela di kalangan pejabat negara. Hal ini menghancurkan kepercayaan publik dan merugikan pembangunan negara. Kesimpulan: Periode Orde Baru diwarnai dengan implementasi Pancasila yang tidak sesuai dengan semangatnya. Indoktrinasi, penyelewengan, dan pelanggaran HAM menjadi ciri khas masa tersebut. Meskipun tujuan awalnya adalah mempertahankan Pancasila dan mengatasi paham komunis, namun implementasi yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan kebebasan berpendapat telah mengecewakan banyak orang. Penting bagi kita untuk belajar dari masa lalu dan memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila dihormati dan diterapkan dengan benar dalam membangun negara yang lebih baik di masa depan.