Sosialisasi Sekunder: Membentuk Identitas Siswa di Sekolah Menengah
Sosialisasi sekunder adalah proses di mana siswa mengembangkan identitas mereka sebagai anggota masyarakat dewasa. Ini terjadi selama masa menengah, ketika siswa menghadiri sekolah menengah dan menghadapi berbagai pengaruh internal dan eksternal. Sosialisasi sekunder adalah bagian penting dari perkembangan siswa, karena membantu mereka memahami peran mereka di masyarakat dan membentuk nilai dan keyakinan mereka sendiri. Sosialisasi sekunder dimulai ketika siswa memasuki sekolah menengah. Pada saat ini, mereka menghadapi berbagai pengaruh internal dan eksternal yang membantu mereka mengembangkan identitas mereka sebagai anggota masyarakat dewasa. Pengaruh internal termasuk nilai-nilai dan keyakinan mereka sendiri, serta pengalaman dan latar belakang mereka. Pengaruh eksternal termasuk teman sebaya, guru, dan lingkungan sekolah. Sosialisasi sekunder dapat dibagi menjadi tiga tahap: sosialisasi primer, sosialisasi sekunder, dan sosialisasi tersier. Sosialisasi primer terjadi selama masa kecil, ketika anak-anak menghadiri sekolah dasar dan menghadapi pengaruh internal dan eksternal pertama kali. Sosialisasi sekunder terjadi selama masa menengah, ketika siswa menghadiri sekolah menengah dan menghadapi pengaruh internal dan eksternal yang lebih kompleks. Sosialisasi tersier terjadi selama masa dewasa, ketika siswa menghadiri perguruan tinggi dan menghadapi pengaruh internal dan eksternal yang paling kompleks. Sosialisasi sekunder adalah bagian penting dari perkembangan siswa, karena membantu mereka memahami peran mereka di masyarakat dan membentuk nilai dan keyakinan mereka sendiri. Ini juga membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk berhasil di dunia dewasa. Sosialisasi sekunder adalah proses yang kompleks dan dinamis, dan memainkan peran penting dalam membentuk identitas siswa sebagai anggota masyarakat dewasa.