Pandangan Masyarakat dalam Perubahan Tradisi Perkawina
Perubahan tradisi perkawinan adat adalah fenomena yang menarik perhatian banyak masyarakat di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pandangan masyarakat terhadap perubahan ini dan bagaimana itu mempengaruhi kehidupan mereka. Pandangan masyarakat terhadap perubahan tradisi perkawinan adat sangat bervariasi, tergantung pada faktor-faktor seperti ekonomi, budaya, dan pengaruh zaman. Misalnya, masyarakat Tengon Upas masih menjalankan upacara perkawinan adat mereka dengan kompleksitas dan ritual yang kental. Mereka memahami pentingnya upacara ini dalam menjaga tradisi dan identitas masyarakat mereka. Di sisi lain, masyarakat Sangowo telah mengalami perubahan dalam upacara perkawinan adat mereka karena faktor ekonomi dan pengaruh budaya lain. Mereka masih menggunakan adat Morotai, tetapi beberapa tahapan telah berubah, seperti penggunaan kain linen putih pelat dan piring. Masyarakat Jawa juga memiliki tradisi perkawinan adat yang kental, tetapi juga mengalami perubahan karena pengaruh zaman dan lingkungan. Mereka masih menjunjung tinggi tradisi, tetapi dengan sentuhan modern seperti penggunaan jasa gedung dan musik marawis. Masyarakat Desa Waigrahi masih menjalankan tradisi perkawinan Muka Eptukar mereka, yang dilakukan berdasarkan kesepakatan keluarga dan tokoh adat. Meskipun ada perubahan, tradisi ini masih dijalankan dengan konsisten. Secara keseluruhan, pandangan masyarakat menunjukkan bahwa perubahan tradisi perkawinan adat disebabkan oleh berbagai faktor. Meskipun ada pergeseran, tradisi adat masih dihargai dan dilaksanakan dengan konsisten. Perubahan ini menunjukkan adaptasi dan pergeseran terhadap kebutuhan dan pengaruh globalisasi.