Analisis Pengaruh Pupuk Rutudang dan NPK Muliara terhadap Pertumbuhan Kacang Panjang
Dalam penelitian ini, kami akan menganalisis pengaruh pupuk Rutudang dan NPK Muliara terhadap pertumbuhan kacang panjang (11gna sinensis 1.). Kami akan menggunakan metode analisis statistik ANOVA untuk menentukan apakah terdapat perbedaan signifikan dalam pertumbuhan dan produksi kacang panjang antara perlakuan pupuk yang berbeda. Gambar 2 menunjukkan respons pertumbuhan dan produksi kacang panjang terhadap pupuk Rutudang dan NPK Muliara. Dalam analisis kami, kami akan membandingkan rerata pertumbuhan kacang panjang pada setiap perlakuan pupuk dengan kontrol (tanpa pupuk). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam pertumbuhan kacang panjang antara perlakuan pupuk yang berbeda. Rerata pertumbuhan kacang panjang pada perlakuan P1 (0.25) adalah 8.175, sedangkan pada perlakuan P2 (0.5) adalah 8.325. Perlakuan P3 (0.75) memiliki rerata pertumbuhan kacang panjang sebesar 8.8, sedangkan perlakuan P4 (1) memiliki rerata pertumbuhan sebesar 9.125. Perlakuan P5 (1.25) memiliki rerata pertumbuhan kacang panjang sebesar 8.95. Dari hasil analisis ini, dapat disimpulkan bahwa pupuk Rutudang dan NPK Muliara memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan kacang panjang. Perlakuan pupuk dengan dosis 1 (P4) memberikan pertumbuhan yang paling tinggi, sedangkan perlakuan pupuk dengan dosis 0.25 (P1) memberikan pertumbuhan yang paling rendah. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi petani kacang panjang dalam memilih pupuk yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman mereka. Dengan menggunakan pupuk Rutudang dan NPK Muliara dengan dosis yang tepat, petani dapat meningkatkan hasil panen kacang panjang mereka secara signifikan. Dalam penelitian selanjutnya, dapat dilakukan analisis lebih lanjut untuk menentukan dosis pupuk yang optimal untuk pertumbuhan kacang panjang. Selain itu, penelitian juga dapat dilakukan untuk menganalisis pengaruh pupuk lainnya terhadap pertumbuhan tanaman ini.