Hubungan Input-Output Antar Sektor dalam Perekonomian
Dalam perekonomian sebuah negara, hubungan antara input dan output antar sektor sangat penting untuk memahami dinamika ekonomi. Hal ini dapat ditunjukkan melalui tabel transaksi berikut: Sektor | Pertanian | Industri | Jasa | Total Permintaan Akhir | Total Output --- | --- | --- | --- | --- | --- Pertanian | 5 | | 10 | 60 | 150 Industri | 60 | 20 | 50 | 90 | 200 Jasa | 40 | 1 | 50 | 80 | 180 Tabel ini menggambarkan jumlah input dan output yang terjadi antara sektor pertanian, industri, dan jasa. Input merujuk pada jumlah barang dan jasa yang digunakan oleh suatu sektor, sedangkan output merujuk pada jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu sektor. Dalam tabel ini, kita dapat melihat bahwa sektor pertanian memiliki input sebesar 5 triliun rupiah dari sektor lainnya, sedangkan outputnya sebesar 150 triliun rupiah. Sektor industri memiliki input sebesar 60 triliun rupiah dari sektor pertanian dan jasa, dan menghasilkan output sebesar 200 triliun rupiah. Sektor jasa memiliki input sebesar 40 triliun rupiah dari sektor pertanian dan industri, dan menghasilkan output sebesar 180 triliun rupiah. Dari tabel ini, kita dapat melihat bahwa sektor industri memiliki input yang paling besar, yaitu 60 triliun rupiah, dan juga menghasilkan output yang paling besar, yaitu 200 triliun rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian negara ini. Selain itu, tabel ini juga menunjukkan bahwa total permintaan akhir adalah 60 triliun rupiah, sedangkan total output adalah 530 triliun rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian negara ini memiliki surplus, di mana output yang dihasilkan lebih besar daripada permintaan akhir. Dalam kesimpulan, tabel transaksi ini memberikan gambaran tentang hubungan input-output antar sektor dalam perekonomian negara ini. Sektor industri memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian ini, dengan input dan output yang paling besar. Selain itu, perekonomian ini juga memiliki surplus, di mana output yang dihasilkan lebih besar daripada permintaan akhir.