Pentingnya Sifat Mandiri dalam Mencerminkan Asmaul Husna Allah Swt.
Sifat mandiri adalah salah satu karakter yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Azam, seorang remaja yang memiliki sifat mandiri, selalu berusaha mengerjakan sendiri semua pekerjaannya dan hanya meminta bantuan orang tuanya jika benar-benar diperlukan. Sifat ini mencerminkan salah satu Asmaul Husna Allah Swt., yaitu Al-Qadir, yang berarti Maha Kuasa. Allah Swt. menciptakan malaikat untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu. Salah satu tugas malaikat adalah menanyai manusia yang telah mati di alam kubur. Malaikat ini disebut Malaikat Munkar dan Nakir. Namun, Azam tidak menunggu malaikat untuk menanyainya di alam kubur, karena ia telah belajar untuk bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Nabi Musa as diperintahkan oleh Allah Swt. untuk mengajak raja Fir'aun yang zalim agar beriman. Meskipun Fir'aun menolak bahkan memusuhi Nabi Musa as, beliau tetap menjalankan tugasnya dengan penuh kesabaran dan keteguhan hati. Sikap terpuji Nabi Musa as tersebut mencerminkan Asmaul Husna Allah Swt., yaitu Al-Halim, yang berarti Maha Penyantun. Pada hari kiamat, manusia akan dibangkitkan dari kuburnya untuk diadili di hadapan Allah Swt. Setiap perbuatan yang dilakukan oleh manusia akan dihitung dan dijadikan dasar untuk menentukan nasibnya di akhirat. Hal ini sesuai dengan Asmaul Husna Allah Swt., yaitu Al-Adl, yang berarti Maha Adil. Orang miskin akan menjadi kaya jika mau bekerja keras dan berdoa. Hal ini menunjukkan bahwa Allah Swt. memberikan rezeki kepada siapa saja yang berusaha dengan sungguh-sungguh. Sifat mandiri dalam bekerja adalah salah satu kunci untuk mencapai kesuksesan.