Menghitung Liter Air dan Kemasan Keripik Belut
Pak Rudi memiliki tandon air yang berisi 10 liter air. Dia ingin menghitung berapa liter air yang telah digunakan dan berapa liter air yang tersisa dalam tandon. Untuk menghitungnya, kita perlu mengetahui berapa liter air yang telah digunakan Pak Rudi. Pak Rudi menggunakan air tandon untuk memasak. Dia menggunakan 2 liter air untuk memasak. Jadi, liter air yang telah digunakan Pak Rudi adalah 2 liter. Selanjutnya, kita perlu menghitung berapa liter air yang tersisa dalam tandon. Karena tandon awalnya berisi 10 liter air dan Pak Rudi telah menggunakan 2 liter, maka liter air yang tersisa dalam tandon adalah 10 - 2 = 8 liter. Selain itu, Pak Rudi juga ingin mengemas keripik belut sebanyak 8 kg. Setiap kemasan berisi keripik belut sebanyak $\frac {3}{5}$ kg. Kita perlu menghitung berapa paling banyak kemasan keripik belut yang dihasilkan dari seluruh keripik belut. Untuk menghitungnya, kita perlu membagi jumlah keripik belut dengan berat setiap kemasan. Jadi, jumlah kemasan keripik belut yang dihasilkan adalah $\frac {8}{\frac {3}{5}} = \frac {8 \times 5}{3} = \frac {40}{3} \approx 13.33$. Karena kita tidak bisa memiliki 0.33 kemasan, maka paling banyak kemasan keripik belut yang dihasilkan adalah 13 kemasan. Terakhir, kita perlu menghitung berapa sisa keripik belut yang tidak dikemas. Karena Pak Rudi ingin mengemas seluruh keripik belut, maka sisa keripik belut yang tidak dikemas adalah 8 - 13 $\times$ $\frac {3}{5}$ = 8 - 7.8 = 0.2 kg. Dalam kesimpulannya, liter air yang telah digunakan Pak Rudi adalah 2 liter, liter air yang tersisa dalam tandon adalah 8 liter, paling banyak kemasan keripik belut yang dihasilkan adalah 13 kemasan, dan sisa keripik belut yang tidak dikemas adalah 0.2 kg.