Pelajaran Berharga dari Luka di Panggung **
Sore itu, udara di teater JKT48 terasa panas dan berdebu. Shani, Gracia, dan Feni sedang berlatih dengan semangat untuk penampilan mereka yang akan datang. Lia dan Sila, adik-adik Shani, setia menemani mereka di pinggir panggung. Shani, yang dikenal dengan semangat juangnya, tak sengaja terjatuh saat berlatih. Kakinya berdarah, dan rasa sakitnya membuatnya kesal. Tanpa berpikir panjang, Shani langsung memarahi Lia dan Sila karena tidak memperhatikannya. "Kenapa kalian nggak ngelihat sih? Kaki aku berdarah!" bentak Shani. Lia dan Sila terdiam. Mereka takut untuk mendekat, takut kena marah juga. Gracia dan Feni, dua kakak lainnya, juga memilih untuk diam. Mereka takut ikut campur dan menjadi sasaran kemarahan Shani. Saat Shani berbalik untuk mengambil air minum, Lia dan Sila yang merasa bersalah mencoba untuk mendekat. Namun, tak sengaja mereka berdua terjatuh dan kakinya juga berdarah. Melihat Lia dan Sila terluka, Shani langsung menghampiri mereka. Rasa kesalnya sirna, digantikan oleh rasa khawatir. "Lia, Sila, kalian kenapa? Kaki kalian berdarah!" tanya Shani dengan nada khawatir. Lia dan Sila hanya bisa terdiam, air mata mereka menetes. Shani langsung menggendong mereka berdua dan membawanya ke ruang perawatan. Di ruang perawatan, Shani dengan lembut membersihkan luka Lia dan Sila. Dia juga meminta maaf atas sikapnya yang kasar sebelumnya. "Maafin aku ya, Lia, Sila. Aku tadi marah karena kesakitan. Aku nggak bermaksud ngebuat kalian takut," ujar Shani dengan tulus. Lia dan Sila mengangguk, air mata mereka masih menetes. Mereka mengerti bahwa Shani sedang kesakitan dan tidak bermaksud jahat. Pengalaman itu mengajarkan Shani sebuah pelajaran berharga. Bahwa dalam keadaan terpuruk, kita tidak boleh menyalahkan orang lain. Sebaliknya, kita harus saling mendukung dan membantu. Pesan:** Kisah ini mengajarkan kita bahwa dalam menghadapi kesulitan, kita harus saling mendukung dan memahami. Rasa empati dan kasih sayang akan membantu kita melewati masa-masa sulit.