Perkembangan dan Peran Mahkamah Konstitusi dalam Mewujudkan Konstitusionalisme di Indonesia 2.
- Rumusan: Mahkamah Konstitusi atau MK adalah lembaga yang dibentuk pada tahun 2003 di era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Tujuan utama dari pembentukan MK adalah untuk mewadahi perkara hukum yang terkait dengan konstitusi dan mewujudkan konstitusionalisme. - Tujuan Masalah: Salah satu tantangan yang dihadapi oleh MK adalah kemerosotan dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga penguji konstitusionalitas proses legislasi oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat. Hal ini dapat dilihat dari kasus-kasus seperti putusan batas usai capres-cawapres dan kasus hakim konstitusi Guntur Hamzah yang terbukti sengaja merubah substansi putusan uji materi Undang-Undang MK. - Isi: Selain itu, MK juga menghadapi tantangan dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga yang memeriksa pelanggaran berat. Pada tahun 2023, Anwar Usman terpilih kembali sebagai Ketua MK, namun masih diperlukan upaya untuk memperkuat peran dan kinerja MK dalam mewujudkan konstitusionalisme di Indonesia. Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, penting bagi MK untuk tetap berpegang pada prinsip-prinsip konstitusionalisme, yaitu pembatasan kekuasaan dan jaminan hak rakyat melalui konstitusi. Dengan demikian, peran dan kinerja MK dapat ditingkatkan sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mewujudkan keadilan dan kepastian hukum di Indonesia.