Peran Rengasdengklok dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesi
Rengasdengklok, sebuah daerah terpencil yang terletak 15 km dari Kedunggede, Karawang, dipilih sebagai tempat penting dalam sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Selain lokasinya yang strategis, Rengasdengklok juga memiliki hubungan yang baik antara Daidan Peta Purwakarta dan Daidan Jakarta, sehingga keamanan di daerah ini terjamin. Pagi hari, rombongan Sukarno tiba di Rengasdengklok dan disambut oleh Shodanco Subeno dan Affan. Mereka kemudian ditempatkan di rumah keluarga Tionghoa Djiau Kie Siong yang sangat simpati pada perjuangan bangsa Indonesia. Namun, di Rengasdengklok, para pemuda gagal memaksa Sukarno untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia secara langsung, tanpa campur tangan Jepang. Meskipun demikian, ada gelagat yang ditangkap oleh Singgih bahwa Sukarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia setelah kembali ke Jakarta. Melihat tanda-tanda ini, sekitar pukul 10.00, bendera Merah Putih dikibarkan di halaman Kawedanan Rengasdengklok. Sementara itu, di Jakarta, situasinya tegang karena tanggal 16 Agustus 1945 seharusnya diadakan pertemuan PPKI, tetapi Sukarno dan Moh. Hatta tidak ada di tempat. Ahmad Subarjo, yang mencari kedua tokoh tersebut, akhirnya setuju dengan Wikana dan ditunjuk untuk mengantarkan mereka ke Rengasdengklok. Dengan demikian, Rengasdengklok memainkan peran penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Meskipun proklamasi itu sendiri terjadi di Jakarta, Rengasdengklok menjadi tempat di mana tanda-tanda awal kemerdekaan muncul dan bendera Merah Putih pertama kali dikibarkan.