Ria dan Enam Kakaknya yang Bersinar **
Matahari pagi menyinari halaman sekolah, menyapa Ria yang tengah berjalan menuju kelas. Hari ini, Ria merasa sedikit berbeda. Ada perasaan gelisah yang tak biasa menyelimuti hatinya. Sejak pagi, ia terus dihantui oleh kejadian di kantin tadi. Ria, yang dikenal pendiam dan pemalu, menjadi sasaran bully dari beberapa siswa senior. Air matanya tak terbendung saat mereka melemparkan kata-kata kasar dan mengejeknya. Dengan hati yang terluka, Ria berlari menuju toilet. Di sana, ia mengeluarkan semua rasa sakitnya dalam tangisan. Ia teringat pesan dari keenam kakaknya yang berprofesi sebagai idol JKT48: "Jika ada masalah, ceritakan kepada kami. Kami selalu ada untukmu." Dengan tekad bulat, Ria menghubungi Melody, kakak tertuanya yang juga merupakan kapten JKT48. Ia menceritakan semua yang terjadi. Melody, dengan suara lembutnya, menenangkan Ria dan berjanji akan membantunya. Hari Senin tiba. Ria merasakan sakit kepala yang hebat. Kepalanya terasa berputar dan pandangannya mulai kabur. Saat upacara bendera, Ria tiba-tiba pingsan. Teman-temannya panik dan segera menghubungi keenam kakaknya. Tak lama kemudian, keenam kakak Ria, Melody, Shani, Gracia, Veranda, Nabila, dan Kinal, tiba di sekolah. Mereka langsung membawa Ria ke Rumah Sakit Keluarga Natio. Di sana, Ria mendapatkan perawatan intensif. Kehadiran keenam kakaknya memberikan kekuatan dan semangat baru bagi Ria. Mereka menghibur Ria dengan cerita-cerita lucu dan menyanyikan lagu-lagu JKT48 kesukaannya. Ria merasa sangat bersyukur memiliki keluarga yang begitu luar biasa. Penutup:** Kejadian ini mengajarkan Ria bahwa keluarga adalah tempat teraman dan ternyaman untuk berbagi. Ia juga belajar bahwa kekuatan dan semangat bisa datang dari mana saja, bahkan dari para idol yang ia kagumi. Ria bertekad untuk menjadi lebih kuat dan berani menghadapi segala rintangan hidup. Ia tahu, keenam kakaknya akan selalu ada untuknya, seperti bintang-bintang yang bersinar di langit malam, menerangi jalan hidupnya.