Strategi Trisula dalam Pemberantasan Korupsi di Hong Kong
Pada artikel ini, kita akan membahas tentang strategi trisula yang diterapkan oleh Independent Commission Against Corruption (ICAC) di Hong Kong untuk pemberantasan korupsi. ICAC telah berhasil menciptakan dampak positif selama 42 tahun sejarahnya dan menjadi contoh bagi negara lain. Strategi Penindakan adalah salah satu komponen utama dari pendekatan ICAC dalam memerangi korupsi. Melalui penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku koruptor, mereka menunjukkan bahwa tidak ada toleransi terhadap perilaku tersebut. Hasil survei menunjukkan bahwa 85,1% responden di Hong Kong menganggap korupsi sebagai sesuatu yang tidak dapat ditoleransi. Selain itu, strategi Pencegahan juga merupakan bagian penting dari upaya pencegahan kejahatan khususnya pada kasus-kasus suap atau gratifikasi kepada pejabat publik. Dengan menerbitkan pedoman etika dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti perusahaan swasta dan lembaga pendidikan, ICAC bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya praktik-praktik ilegal tersebut. Terakhir namun tak kalah penting adalah strategi Pendidikan yang dilakukan oleh ICAC guna memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan tentang ancaman serta konsekuensi dari tindak pidana korupsi. Melalui kampanye sosial media maupaun program-program edukasi langsung, masyarakat diajak aktif ikut andil dalam gerakan anti-korupsinya. Dalam beberapa dekade terakhir skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Hong Kong cenderung stabil dengan angka rata-rata sekitar 75 poin. Menurut laporan United Nations Asia and Far East Institute for the Prevention of Crime and the Treatment of Offenders (UNAFEI), IPK Hong Kong menduduki peringkat ke-14 dunia pada tahun 2023. Artikel ini menjelaskan betapa efektifnya implementasi stratego trisula oleh ICAc HK sehingga membuat tinggi indeks persepsi korupsinya dibanding negara-negara tetangganya.