Sahabat Baru di Theater JKT48 **
Hari itu, mentari bersinar cerah seolah menyambut Ria yang telah pulih dari demamnya. Bersama Shani dan kedua orang tuanya, Ria berziarah ke makam kakek dan neneknya. Suasana haru menyelimuti mereka saat mengenang jasa kedua orang tua yang telah tiada. Setelah berziarah, Ria dan Shani bergegas pulang untuk mandi. Ria bersemangat untuk menemani Shani latihan di theater JKT48. Di sana, Ria duduk di bangku penonton, mengamati Shani dan teman-temannya berlatih dengan penuh semangat. Tiba-tiba, Shani memanggil Ria. "Ria, ayo makan siang!" ajaknya. Ria pun bangkit dari duduknya, namun tak sengaja tersandung dan hampir jatuh. "Awas!" Sebuah tangan sigap menangkap Ria sebelum ia terjatuh. Ria mendongak dan melihat seorang pemuda dengan senyum ramah. "Kamu baik-baik saja?" tanyanya. "Iya, aku baik-baik saja," jawab Ria. "Terima kasih ya." "Sama-sama," jawab pemuda itu. "Namaku Rafel, trainee generasi 13." Ria tersenyum. "Aku Ria, adiknya Shani." Sejak saat itu, Ria dan Rafel menjadi sahabat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama di theater JKT48, saling mendukung dan menyemangati. Persahabatan mereka tumbuh semakin erat, diiringi oleh semangat dan mimpi yang sama untuk meraih cita-cita di dunia hiburan. Wawasan:** Pertemuan yang tak terduga seringkali membawa makna yang mendalam. Seperti Ria dan Rafel, yang awalnya bertemu dalam situasi yang menegangkan, akhirnya terjalin persahabatan yang erat. Persahabatan yang dibangun di atas dasar saling mendukung dan menghargai, menjadi kekuatan yang mendorong mereka untuk meraih mimpi bersama.