Rumah Kita: Tempat Perlindungan Bagi Anak-Anak Terlantar
Rumah Kita adalah tempat perlindungan bagi anak-anak terlantar di sekitar Pasar Kliwon. Di sini, mereka menemukan tempat yang aman dan nyaman untuk bersembunyi dari kekerasan dan kesulitan hidup mereka. Rumah Kita didirikan oleh sekelompok sukarelawan yang peduli terhadap nasib anak-anak yang kurang beruntung. Di dalam Rumah Kita, anak-anak terlantar diberikan kesempatan untuk belajar dan berkembang. Beberapa guru dan mahasiswa datang secara sukarela untuk mengajar mereka menulis, membaca, dan bercocok tanam. Setiap minggu, anak-anak diminta untuk membaca puisi, cerpen, dan esai yang mereka tulis sendiri. Mereka juga menyanyikan lagu-lagu yang mereka ciptakan. Melalui kegiatan ini, anak-anak terlantar dapat mengekspresikan diri mereka dan menemukan bakat yang terpendam. Namun, kehidupan di Rumah Kita tidak selalu damai. Beberapa anak terlantar sering menjadi korban kekerasan dan penindasan. Salah satu kasus yang menarik perhatian adalah kisah Nining, seorang gadis kecil berusia tujuh tahun. Nining adalah anak tiri dari Pak Darkin, seorang pria yang sering kali marah dan kejam terhadapnya. Ibunya, yang selalu membela Nining, juga sering menjadi korban kekerasan. Pada suatu malam, Nining melarikan diri ke Rumah Kita untuk bersembunyi dari Pak Darkin. Di sini, dia merasa aman dan dilindungi oleh para sukarelawan dan anak-anak terlantar lainnya. Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Pak Darkin menemukan Nining di antara anak-anak dan mencengkeram tangannya dengan kasar. Seorang sukarelawan bernama Danarto berusaha melindungi Nining dan terlibat dalam perkelahian dengan Pak Darkin. Kejadian ini mengguncang Rumah Kita dan mengundang perhatian polisi. Meskipun Danarto berusaha menjelaskan bahwa perkelahian tersebut hanya insiden biasa, Nining akhirnya digelandang kembali ke rumah Pak Darkin secara paksa. Para penghuni Rumah Kita dan pedagang di Pasar Kliwon merasa kehilangan Nining, seorang anak yang mereka anggap sebagai keluarga. Meskipun kehilangan Nining adalah pukulan berat bagi Rumah Kita, mereka tetap berkomitmen untuk melindungi anak-anak terlantar lainnya. Rumah Kita menjadi tempat perlindungan dan tempat mereka dapat belajar, bermain, dan tumbuh bersama. Para sukarelawan dan pendidik terus bekerja keras untuk memberikan pendidikan dan perhatian yang mereka butuhkan. Rumah Kita adalah contoh nyata dari kebaikan dan kepedulian manusia terhadap sesama. Melalui upaya