Mardanubuah Contoh Dampak Pujian pada Manusi
Dalam cerita pendek "Laki-laki yang Menderita" karya Ahmad Tohari, kita diperkenalkan dengan sosok Mardanu, seorang pria yang sangat sensitif terhadap pujian. Mardanu adalah seorang yang sangat menghargai kerja keras dan dedikasinya, tetapi ketika dia mendapatkan pujian, dia merasa tidak nyaman dan bahkan menderita. Pada awal cerita, Mardanu sangat bahagia dan bangga atas pencapaiannya, tetapi ketika dia mendapatkan pujian dari orang lain, dia mulai merasa tidak nyaman. Dia merasa bahwa orang lain tidak menghargai kerja keras dan dedikasinya, dan bahwa mereka hanya menghargai hasil akhirnya. Mardanu merasa bahwa dia tidak mampu memenuhi harapan orang lain dan bahwa dia tidak mampu memenuhi harapan mereka. Se berjalannya cerita, Mardanu mulai menghadapi masalah kesehatan mental. Dia merasa terpuruk dan depresi, dan dia mulai menghindari orang lain dan menghindari tugas-tugas baru. Dia merasa bahwa dia tidak mampu mem harapan orang lain dan bahwa dia tidak mampu memenuhi harapan mereka. Pada akhir cerita, Mardanu belajar bahwa pujian bukanlah hal yang buruk, tetapi dia harus belajar cara menghadapi pujian dengan cara yang sehat. Dia belajar bahwa dia harus menghargai kerja keras dan dedikasinya, dan bahwa dia harus menghargai orang lain dan harapan mereka. Mardanu belajar bahwa dia tidak harus merasa menderita karena pujian, tetapi dia harus belajar cara menghadapi pujian dengan cara yang sehat. Secara keseluruhan, sosok Mardanu dalam cerita pendek "Laki-laki yang Menderita" karya Ahmad Tohari adalah contoh dari dampak pujian pada manusia. Mardanu adalah seorang yang sangat sensitif terhadap pujian, dan dia merasa menderita karena pujian. Namun, dia belajar cara menghadapi pujian dengan cara yang sehat dan menghargai kerja keras dan dedikasinya.