Laporan Keuangan Nerac
Pendahuluan: Laporan keuangan neraca adalah ringkasan dari aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Aset: Laporan keuangan neraca ini mencakup berbagai aset yang dimiliki oleh perusahaan. Di antara aset-aset tersebut adalah: - Cash in bank sebesar Rp.243.868.000, yang mencerminkan jumlah uang tunai yang tersedia di rekening bank perusahaan. - Petty cash sebesar Rp.500.000, yang merupakan jumlah uang tunai kecil yang disimpan di perusahaan untuk pengeluaran sehari-hari. - Account receivable sebesar Rp.658.530.000, yang merupakan jumlah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan yang masih belum dibayar. - Inventory sebesar Rp.570.000.000, yang mencerminkan nilai barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual. - Store supplies sebesar Rp.8.500.000, yang merupakan nilai persediaan barang-barang kecil yang digunakan dalam operasional perusahaan. - Prepaid insurance sebesar Rp.10.000.000, yang mencerminkan pembayaran premi asuransi yang dilakukan perusahaan untuk masa depan. - Prepaid rent sebesar Rp.19.000.000, yang merupakan pembayaran sewa yang dilakukan perusahaan untuk jangka waktu tertentu. - Prepaid tax sebesar Rp.89.000.000, yang mencerminkan pembayaran pajak yang dilakukan perusahaan untuk masa depan. - Stock investment sebesar Rp.70.000.000, yang merupakan nilai investasi saham yang dimiliki oleh perusahaan. - Equipment at cost sebesar Rp.60.000.000, yang mencerminkan nilai peralatan yang dimiliki oleh perusahaan. - Equipment accum dep sebesar Rp.6.000.000, yang merupakan akumulasi penyusutan dari peralatan yang dimiliki oleh perusahaan. Kewajiban: Selain aset, laporan keuangan neraca juga mencakup kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan. Beberapa kewajiban yang tercantum dalam laporan ini adalah: - Account payable sebesar Rp.717.420.000, yang merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pemasok atau kreditor. - Income tax payable sebesar Rp.7.767.500, yang mencerminkan jumlah pajak penghasilan yang masih harus dibayar oleh perusahaan. - PPN payable sebesar Rp.19.948.000, yang merupakan jumlah pajak pertambahan nilai yang masih harus dibayar oleh perusahaan. - Bank Mentari loan sebesar Rp.285.000.000, yang merupakan jumlah pinjaman yang masih harus dibayar oleh perusahaan kepada Bank Mentari. Ekuitas Pemilik: Terakhir, laporan keuangan neraca ini juga mencakup ekuitas pemilik perusahaan. Dalam laporan ini, terdapat dua komponen ekuitas pemilik, yaitu: - Tn. Andi capital sebesar Rp.400.430.000, yang mencerminkan jumlah modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan. - Tn. Andi drawing sebesar Rp.23.100.000, yang merupakan jumlah uang yang ditarik oleh pemilik perusahaan dari modalnya. Kesimpulan: Laporan keuangan neraca ini memberikan gambaran tentang aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik perusahaan pada titik waktu tertentu. Dengan informasi ini, perusahaan dapat menganalisis keuangan mereka dan membuat keputusan yang tepat. Laporan ini juga dapat digunakan oleh pihak eksternal, seperti investor atau kreditor, untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. Dengan demikian, laporan keuangan neraca memiliki peran penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan.