Mengapa Nabi Muhammad SAW Pernah Merasa Takut dan Meminta Diselimuti? **
Dalam sejarah Islam, terdapat sebuah kisah yang menarik perhatian banyak orang, yaitu saat Nabi Muhammad SAW merasa takut dan meminta untuk diselimuti. Kisah ini tercatat dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim, yang menceritakan tentang peristiwa Isra' Mi'raj. Peristiwa Isra' Mi'raj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem, kemudian naik ke langit hingga bertemu dengan Allah SWT. Perjalanan ini terjadi dalam waktu singkat dan penuh dengan keajaiban. Namun, di tengah perjalanan, Nabi Muhammad SAW merasakan ketakutan yang luar biasa. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: * Pengalaman baru: Perjalanan Isra' Mi'raj merupakan pengalaman yang sangat luar biasa dan tidak pernah dialami oleh manusia sebelumnya. Kecepatan perjalanan, pemandangan langit yang menakjubkan, dan pertemuan dengan para nabi sebelumnya, tentu saja menimbulkan rasa takut dan kekaguman. * Keberadaan makhluk halus: Dalam perjalanan Isra' Mi'raj, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan berbagai makhluk halus, seperti malaikat dan jin. Keberadaan makhluk-makhluk ini, yang memiliki kekuatan dan wujud yang berbeda dari manusia, tentu saja menimbulkan rasa takut dan khawatir. * Rasa tanggung jawab:** Nabi Muhammad SAW menyadari bahwa perjalanan Isra' Mi'raj merupakan amanah besar dari Allah SWT. Beliau dibebani tugas untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada umat manusia. Rasa tanggung jawab yang besar ini tentu saja menimbulkan tekanan dan ketakutan. Dalam kondisi takut dan khawatir, Nabi Muhammad SAW meminta untuk diselimuti. Hal ini menunjukkan bahwa manusia, meskipun seorang nabi, tetap memiliki rasa takut dan membutuhkan perlindungan. Permintaan Nabi Muhammad SAW untuk diselimuti juga menunjukkan bahwa Allah SWT selalu hadir dan memberikan pertolongan kepada hamba-Nya, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Kisah Isra' Mi'raj mengajarkan kita bahwa ketakutan adalah hal yang wajar dan manusiawi. Namun, kita harus selalu berusaha untuk mengendalikan rasa takut dan mencari perlindungan kepada Allah SWT. Kita juga harus belajar dari keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi tantangan dan menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab.