Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila di Indonesi
Prinsip-Prinsip Demokrasi di Indonesia Demokrasi Pancasila adalah pilihan yang tepat dalam menerapkan paham demokrasi di Indonesia. Paham ini sesuai dengan kepribadian bangsa yang berasal dari tata nilai sosial budaya sendiri. Sejak jauh sebelum Indonesia merdeka, masyarakat Indonesia telah menerapkan "musyawarah mufakat" dan "gotong royong" dalam menyelesaikan masalah bersama. Demokrasi Pancasila tercantum dalam sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Rumusan ini merupakan totalitas yang terkait erat antara satu sila dan sila yang lainnya, yang bulat dan utuh. Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan yang adil dan beradab, mempersatukan Indonesia, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila menurut Ahmad Sanusi adalah sebagai berikut: 1. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa: Sistem dan perilaku dalam menyelenggarakan kenegaraan harus sesuai dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Demokrasi dengan Kecerdasan: Pelaksanaan demokrasi menuntut kecerdasan rohani, kecerdasan akhlak, kecerdasan rasional, dan kecerdasan emosional. Dalam menerapkan demokrasi di Indonesia, penting untuk memahami dan menghormati prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila. Dengan demikian, kita dapat membangun masyarakat yang adil, beradab, dan berkeadilan sosial.