Membedah Struktur Kalimat Passive Voice dalam Esai Bahasa Inggris
Passive voice merupakan salah satu struktur kalimat dalam bahasa Inggris yang sering digunakan dalam penulisan esai. Penggunaan passive voice dapat memberikan efek tertentu pada kalimat, seperti menekankan objek yang menerima tindakan atau membuat kalimat lebih formal. Namun, penggunaan passive voice juga memiliki beberapa kelemahan, seperti membuat kalimat lebih panjang dan rumit. Oleh karena itu, penting untuk memahami kapan sebaiknya menggunakan passive voice dan kapan sebaiknya menggunakan active voice.
Bagaimana cara mengenali kalimat passive voice?
Kalimat passive voice dalam bahasa Inggris dicirikan oleh penggunaan kata kerja bantu "to be" diikuti oleh past participle dari kata kerja utama. Subjek kalimat menjadi objek yang menerima tindakan, sedangkan pelaku tindakan menjadi objek preposisi "by" atau dihilangkan. Contohnya, "The ball was kicked by the boy" (Bola ditendang oleh anak laki-laki). Dalam kalimat ini, "the ball" adalah objek yang menerima tindakan, "kicked" adalah past participle dari kata kerja utama "kick", dan "the boy" adalah pelaku tindakan.
Apa manfaat menggunakan passive voice dalam esai?
Passive voice memiliki beberapa manfaat dalam penulisan esai. Pertama, passive voice dapat digunakan untuk menekankan objek yang menerima tindakan, bukan pelaku tindakan. Hal ini berguna ketika pelaku tindakan tidak diketahui, tidak penting, atau tidak ingin disebutkan. Kedua, passive voice dapat membuat kalimat lebih formal dan objektif. Ketiga, passive voice dapat membantu menghindari pengulangan kata benda subjek. Contohnya, dalam kalimat "The scientist conducted the experiment, and the experiment was successful", penggunaan passive voice pada kalimat kedua ("The experiment was successful") menghindari pengulangan kata benda "the experiment".
Kapan sebaiknya menggunakan passive voice dalam esai?
Passive voice sebaiknya digunakan dalam esai ketika: 1) Pelaku tindakan tidak diketahui, tidak penting, atau tidak ingin disebutkan. Contohnya, "The car was stolen" (Mobil itu dicuri). 2) Objek yang menerima tindakan lebih penting daripada pelaku tindakan. Contohnya, "The award was given to the best student" (Penghargaan diberikan kepada siswa terbaik). 3) Kalimat lebih formal dan objektif. Contohnya, "The research was conducted by a team of experts" (Penelitian dilakukan oleh tim ahli). 4) Diperlukan untuk menghindari pengulangan kata benda subjek. Contohnya, "The book was written by the author, and the book was published last year" (Buku itu ditulis oleh penulis, dan buku itu diterbitkan tahun lalu).
Apakah passive voice selalu lebih baik daripada active voice?
Tidak selalu. Passive voice memiliki beberapa kelemahan. Pertama, passive voice dapat membuat kalimat lebih panjang dan rumit. Kedua, passive voice dapat membuat kalimat kurang jelas dan mudah dipahami. Ketiga, passive voice dapat membuat kalimat terdengar tidak alami. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan passive voice dengan bijak dan hanya ketika memang diperlukan.
Bagaimana cara mengubah kalimat active voice menjadi passive voice?
Untuk mengubah kalimat active voice menjadi passive voice, ikuti langkah-langkah berikut: 1) Tentukan subjek dan objek dalam kalimat active voice. 2) Ganti subjek dengan objek dan objek dengan subjek. 3) Tambahkan kata kerja bantu "to be" dalam bentuk tense yang sama dengan kata kerja utama dalam kalimat active voice. 4) Gunakan past participle dari kata kerja utama. 5) Tambahkan preposisi "by" diikuti oleh subjek asli (pelaku tindakan) jika diperlukan. Contohnya, kalimat active voice "The boy kicked the ball" (Anak laki-laki menendang bola) dapat diubah menjadi kalimat passive voice "The ball was kicked by the boy" (Bola ditendang oleh anak laki-laki).
Passive voice merupakan alat yang berguna dalam penulisan esai, tetapi harus digunakan dengan bijak. Penggunaan passive voice yang tepat dapat meningkatkan kualitas esai, sedangkan penggunaan yang berlebihan dapat membuat esai menjadi kurang jelas dan mudah dipahami. Dengan memahami cara mengenali, menggunakan, dan mengubah kalimat passive voice, penulis dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menulis esai bahasa Inggris yang efektif dan profesional.