Prinsip dan Tahap Pengembangan Kurikulum
Pendahuluan: Pengembangan kurikulum adalah proses yang kompleks dan penting yang membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang prinsip dan tahap yang terlibat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi prinsip dan tahap pengembangan kurikulum, serta peran mereka dalam menciptakan kurikulum yang efektif. Bagian 1: Sumber dan Jenis Prinsip Pengembangan Kurikulum Prinsip pengembangan kurikulum adalah panduan yang membantu pendidik dan pengembang kurikulum dalam menciptakan kurikulum yang efektif. Ada empat sumber prinsip pengembangan kurikulum, yang diuraikan oleh Olivia (1992): 1. Data empiris: Data empiris adalah data yang dikumpulkan melalui observasi, survei, dan penelitian. Ini termasuk data tentang perilaku siswa, preferensi, dan kemampuan. Data empiris dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan siswa, serta untuk menginformasikan desain kurikulum. 2. Data eksperimen: Data eksperimen adalah data yang dikumpulkan melalui eksperimen yang dikendalikan. Ini termasuk data tentang efektivitas berbagai metode dan strategi pengajaran. Data eksperimen dapat digunakan untuk menguji hipotesis dan menginformasikan desain kurikulum. 3. Cerita/legend a yang hidup di masyarakat: Cerita dan legenda a yang hidup di masyarakat adalah sumber prinsip pengembangan kurikulum yang dapat digunakan untuk menginformasikan desain kurikulum. Ini termasuk cerita dan legenda a yang menggambarkan nilai-nilai, norma-norma, dan kepercayaan masyarakat. Cerita dan legenda a dapat digunakan untuk menginformasikan desain kurikulum yang menggambarkan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat. 4. Akal sehat: Prinsip pengembangan kurikulum yang paling penting adalah akal sehat. Ini termasuk prinsip-prinsip yang didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari praktik pengajaran. Prinsip akal sehat dapat digunakan untuk menginformasikan desain kurikulum yang efektif dan relevan. Bagian 2: Tahap Pengembangan Kurikulum Pengembangan kurikulum adalah proses yang melibatkan beberapa tahap, yang diuraikan oleh Wiggins dan McTighe (2005): 1. Mendefinisikan tujuan: Tahap pertama pengembangan kurikulum adalah mendefinisikan tujuan. Ini termasuk mengidentifikasi hasil yang diinginkan untuk siswa dan menginformasikan desain kurikulum. Mendefinisikan tujuan membantu pendidik dan pengembang kurikulum untuk memahami tujuan dan tujuan dari kurikulum. 2. Menganalisis data: Tahap kedua pengembangan kurikulum adalah menganalisis data. Ini termasuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang perilaku siswa, preferensi, dan kemampuan. Menganalisis data membantu pendidik dan pengembang kurikulum untuk memahami kebutuhan dan keinginan siswa. 3. Menciptakan desain kurikulum: Tahap ketiga pengembangan kurikulum adalah menciptakan desain kurikulum. Ini termasuk menggabungkan prinsip dan tahap pengembangan kurikulum yang telah dibahas sebelumnya untuk menciptakan kurikulum yang efektif dan relevan. Menciptakan desain kurikulum membantu pendidik dan pengembang kurikulum untuk memahami bagaimana kurikulum akan diimplementasikan dan bagaimana itu akan memenuhi tujuan dan tujuan yang telah ditetapkan. 4. Mengevaluasi kurikulum: Tahap terakhir pengembangan kurikulum adalah mengevaluasi kurikulum. Ini termasuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang efektivitas kurikulum. Mengevaluasi kurikulum membantu pendidik dan pengembang kurikulum untuk memahami apakah kurikulum memenuhi tujuan dan tujuan yang telah ditetapkan, dan apakah perlu diperbarui atau ditingkatkan. Kesimpulan: Pengembangan kurikulum adalah proses yang kompleks dan penting yang membut