Teknologi Neolitikum: Peralatan Batu yang Ditemukan pada Masa Bercocok Tanam
Pada masa bercocok tanam, manusia telah berhasil menciptakan perlengkapan pertanian dan perkakas rumah tangga yang efektif dan efisien. Salah satu jenis perlengkapan yang paling umum digunakan adalah peralatan batu. Dalam artikel ini, kita akan melihat beberapa peralatan batu yang ditemukan pada masa Neolitikum. 1) Kapak Lonjong Kapak lonjong adalah jenis kapak yang memiliki penampang berbentuk lonjong atau bulat telur. Biasanya, kapak ini memiliki tangkai yang ditempatkan pada ujung yang lancip dan diikat dengan menyiku. Kapak lonjong umumnya terbuat dari batu kali yang berwarna kehitaman. Ada dua jenis kapak lonjong yang ditemukan, yaitu kapak lonjong besar yang disebut waizenberi dan kapak lonjong kecil yang disebut keinbeil. Penemuan kapak lonjong terbatas pada wilayah Indonesia bagian timur, seperti Sulawesi, Sangihe Talaud, Flores, Maluku, Tanimbar, Leti, dan Papua. Kapak lonjong juga ditemukan di Burma, Cina, dan Jepang. 2) Bellung Persegi Beliung persegi memiliki bentuk yang mirip dengan kapak persegi dengan bagian yang tajam yang diasah miring. Biasanya, beliung persegi dilengkapi dengan tangkai yang diikat. Peralatan ini digunakan sebagai kapak untuk memotong kayu, cangkul untuk mengolah tanah, dan tatah untuk mengukir kayu. Penemuan beliung persegi banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. 3) Mata Panah Mata panah digunakan untuk berburu dan menangkap ikan. Biasanya, mata panah untuk menangkap ikan terbuat dari tulang dan ujungnya dibentuk bergerigi. Penemuan mata panah terutama terjadi di Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. 4) Gurdi dan Pisau Gurdi dan pisau neolitikum banyak ditemukan di kawasan tepi danau, seperti Danau Kerinci (Jambi), Danau Bandung, Danau Cangkuang (Leles Garut), Danau Leuwiliang Bogor (Jawa Barat), Danau Tondano-Minahasa (Sulawesi Utara), dan sebuah danau di Flores Barat (Nusa Tenggara Timur). 5) Perhiasan Pada masa Neolitikum, perhiasan terbuat dari batu mulia, seperti gelang, kalung, manik-manik, dan anting-anting. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan perhiasan ini adalah batu-batu indah, seperti agat, kalsedon, dan jaspis. Penemuan perhiasan ini banyak ditemukan di Tasikmalaya, Cirebon, dan Bandung. 6) Gerabah Pada masa Neolitikum, teknologi pembuatan gerabah masih sederhana dengan menggunakan teknik tatap sehingga hasilnya masih kasar dan tebal. Gerabah umumnya terbuat dari tanah liat dan pasir. Jenis gerabah yang ditemukan pada masa ini adalah periuk, cawan, piring, dan pedupaan. Penemuan gerabah terutama terjadi di Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara. Dengan adanya peralatan batu ini, manusia pada masa Neolitikum telah mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam kehidupan sehari-hari mereka. Peralatan batu ini merupakan bukti awal dari perkembangan teknologi manusia yang terus berlanjut hingga saat ini.