Dampak Media Sosial dalam Kehidupan Generasi Milenial dan Zilenial
Media sosial telah menjadi produk dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sedang digandrungi oleh generasi milenial dan zilenial. Media sosial merupakan bentuk media komunikasi interaktif yang memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah antara komunikator (pemberi pesan) dan komunikan (penerima pesan) secara bergantian (Kent, 2013). Generasi milenial dan zilenial saat ini memiliki dua kehidupan, yaitu kehidupan nyata dan kehidupan semu melalui media sosial. Kehidupan semu ini memungkinkan seseorang untuk menciptakan kepribadian baru sesuai dengan imajinasinya, dan menjadi lebih percaya diri atau bahkan menjadi misterius dengan menggunakan filter yang ada. Selain itu, media sosial juga dapat digunakan untuk menjalin hubungan atau berinteraksi dengan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia, tanpa batasan yang jelas. Hal ini memiliki dampak yang positif dan negatif dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Salah satu contoh dampak media sosial adalah dalam penggunaan bahasa. Bahasa merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia, karena berfungsi sebagai alat untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan manusia (Saddhono, 2014). Selain itu, bahasa juga berfungsi sebagai media penyampaian informasi seseorang agar dapat diketahui dan direspon oleh orang lain. Hampir semua kegiatan manusia sehari-hari memerlukan bahasa, baik secara lisan, tulisan, maupun bahasa tubuh. Chaer (2012) menjelaskan bahwa bahasa merupakan sistem yang berbentuk lambang, bunyi, bersifat arbitrari (berubah-ubah), bersifat konvensional, berdisusun dan berhubungan antara banyak pemakai bahasa, unik, universal, dinamis, manusiawi, digunakan sebagai alat interaksi sosial, dan berfungsi sebagai identitas orang yang menggunakannya. Selain itu, bahasa sebagai alat komunikasi juga merupakan hak setiap manusia sebagai makhluk sosial yang dapat berkomunikasi dan berkembang, serta bertahan hidup dengan adanya bahasa sebagai alat berkomunikasi. Di era digital 4.0, perkembangan teknologi komunikasi yang pesat telah membawa kita pada era globalisasi. Globalisasi tidak hanya berhubungan dengan teknologi, tetapi juga melibatkan bahasa sebagai alat komunikasi yang mengalami globalisasi. Hal ini dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari, di mana orang-orang lebih memilih menggunakan bahasa asing daripada bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional. Dengan perkembangan media sosial dan globalisasi bahasa, generasi milenial dan zilenial memiliki akses yang lebih luas untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai negara dan budaya. Namun, hal ini juga membawa dampak negatif seperti penurunan kemampuan berbahasa Indonesia dan kehilangan identitas budaya. Oleh karena itu, penting bagi generasi milenial dan zilenial untuk tetap menjaga keberagaman bahasa dan budaya, serta mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Dalam kesimpulan, media sosial memiliki dampak yang signifikan dalam kehidupan generasi milenial dan zilenial. Penggunaan media sosial memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah dan mempengaruhi penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Namun, penting bagi generasi ini untuk tetap menjaga keberagaman bahasa dan budaya, serta mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.