Analisis Jarak yang Dicapai oleh Peluru dalam Tolak Peluru
Dalam olahraga tolak peluru, jarak yang dicapai oleh peluru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan seorang atlet. Dalam kasus ini, kita akan menganalisis jarak yang dicapai oleh peluru yang dilempar oleh Bimo, seorang atlet tolak peluru dengan tinggi badan 172 cm. Berdasarkan informasi yang diberikan, lemparan peluru oleh Bimo membentuk parabola dengan tinggi maksimum 4 meter dan jarak horisontal 4 meter dari tempatnya berpijak. Untuk menentukan jarak yang dicapai oleh peluru tersebut, kita dapat menggunakan konsep parabola dan hubungan antara tinggi maksimum, jarak horisontal, dan jarak yang dicapai. Dalam kasus ini, tinggi maksimum peluru adalah 4 meter. Dalam tolak peluru, tinggi maksimum peluru terjadi pada titik tertinggi parabola. Dalam hal ini, tinggi maksimum peluru adalah 4 meter. Selanjutnya, kita perlu menentukan jarak horisontal yang dicapai oleh peluru. Berdasarkan informasi yang diberikan, jarak horisontal adalah 4 meter. Jarak horisontal merupakan jarak dari tempat atlet berpijak hingga titik di mana peluru mencapai tanah. Dengan menggunakan hubungan antara tinggi maksimum, jarak horisontal, dan jarak yang dicapai, kita dapat menghitung jarak yang dicapai oleh peluru. Dalam kasus ini, jarak yang dicapai adalah \( \sqrt{57} \) meter. Dengan demikian, berdasarkan analisis yang dilakukan, peluru yang dilempar oleh Bimo dalam tolak peluru mencapai jarak \( \sqrt{57} \) meter. Dalam olahraga tolak peluru, jarak yang dicapai oleh peluru merupakan indikator keberhasilan seorang atlet. Dalam kasus ini, Bimo berhasil mencapai jarak \( \sqrt{57} \) meter, menunjukkan keahliannya dalam tolak peluru.