Komponen Tingkat Kesejahteraan Menurut PBB
Pendahuluan: Pada tahun 1961, PBB mengemukakan sembilan komponen kesejahteraan yang sering digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan seseorang. Selain data pendapatan dan pengeluaran, komponen-komponen ini mencakup kesehatan, konsumsi makanan dan gizi, pendidikan, kesempatan kerja, perumahan, jaminan sosial, sandang, rekreasi, dan kebebasan. Bagian: ① Kesehatan: Komponen ini mencakup akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, tingkat harapan hidup, dan tingkat kematian bayi. ② Konsumsi makanan dan gizi: Komponen ini mencakup akses terhadap makanan yang cukup dan bergizi, serta tingkat gizi penduduk. ③ Pendidikan: Komponen ini mencakup akses terhadap pendidikan yang berkualitas, tingkat melek huruf, dan tingkat partisipasi dalam pendidikan. ④ Kesempatan kerja: Komponen ini mencakup tingkat pengangguran, tingkat upah, dan tingkat partisipasi dalam pasar tenaga kerja. ⑤ Perumahan: Komponen ini mencakup akses terhadap perumahan yang layak, tingkat kepemilikan rumah, dan tingkat kepadatan penduduk. ⑥ Jaminan sosial: Komponen ini mencakup akses terhadap jaminan sosial seperti asuransi kesehatan dan pensiun. ⑦ Sandang: Komponen ini mencakup akses terhadap pakaian yang layak dan kebutuhan sandang lainnya. ⑧ Rekreasi: Komponen ini mencakup akses terhadap kegiatan rekreasi dan waktu luang yang memadai. ⑨ Kebebasan: Komponen ini mencakup tingkat kebebasan individu dalam berpendapat, beragama, dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Kesimpulan: Komponen-komponen tingkat kesejahteraan menurut PBB mencakup berbagai aspek kehidupan yang berkontribusi terhadap kesejahteraan individu. Dalam mengukur tingkat kesejahteraan, penting untuk memperhatikan tidak hanya pendapatan dan pengeluaran, tetapi juga komponen-komponen lain yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang.