Reaksi Redoks dan Koefisienny
Pendahuluan: Reaksi redoks adalah reaksi kimia di mana terjadi perpindahan elektron antara dua zat. Dalam reaksi redoks, koefisien digunakan untuk menyeimbangkan jumlah atom dan muatan dalam reaksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas reaksi redoks tertentu dan mencari koefisien yang setara. Bagian: ① Reaksi redoks: Diberikan reaksi redoks 3Br2(8) + a OH (aq) > b BrO3(aq) + c Br(29) + d H2O, kita perlu menentukan koefisien a, b, c, dan d yang setara agar reaksi menjadi seimbang. ② Menyeimbangkan atom: Pertama, kita perlu menyeimbangkan jumlah atom di kedua sisi reaksi. Dalam reaksi ini, terdapat 3 atom bromin (Br) di sebelah kiri dan b atom bromin di sebelah kanan. Oleh karena itu, kita perlu memilih koefisien b = 3 agar jumlah atom bromin seimbang. ③ Menyeimbangkan muatan: Selanjutnya, kita perlu menyeimbangkan muatan di kedua sisi reaksi. Dalam reaksi ini, terdapat 2 muatan negatif dari OH (aq) di sebelah kiri dan c muatan negatif dari BrO3(aq) di sebelah kanan. Oleh karena itu, kita perlu memilih koefisien c = 2 agar jumlah muatan negatif seimbang. ④ Menyeimbangkan oksigen dan hidrogen: Terakhir, kita perlu menyeimbangkan jumlah oksigen dan hidrogen di kedua sisi reaksi. Dalam reaksi ini, terdapat 6 oksigen (O) di sebelah kanan dan 2 hidrogen (H) di sebelah kanan. Oleh karena itu, kita perlu memilih koefisien a = 6 dan d = 2 agar jumlah oksigen dan hidrogen seimbang. Kesimpulan: Dengan memilih koefisien a = 6, b = 3, c = 2, dan d = 2, reaksi redoks 3Br2(8) + a OH (aq) > b BrO3(aq) + c Br(29) + d H2O menjadi seimbang. Dalam reaksi ini, terjadi perpindahan elektron antara bromin dan oksigen, menghasilkan bromin oksida dan air.