Perjalanan Kerajaan Medang di Bhumi Mataram
Kerajaan Medang, yang berpusat di Bhumi Mataram, memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Didirikan oleh Raja Sanjaya, kerajaan ini awalnya dikenal sebagai Kerajaan Kalingga sebelum mengubah namanya menjadi Medang i Bhumi Mataram. Pada saat itu, Raja Sanjaya juga membangun Siwa Lingga baru dan memindahkan ibu kota Kalingga ke Bhumi Mataram.
Namun, kekuatan Sriwijaya tidak lama kemudian bergerak ke Jawa dan menaklukkan Wangsa Sanjaya di Bhumi Mataram. Pada tahun 847 M, Rakai Pikatan, keturunan Wangsa Sanjaya, berhasil mengusir Wangsa Syailendra dari Bhumi Mataram. Hal ini menyebabkan Balaputradewa, anggota Wangsa Syailendra, melarikan diri ke tanah moyangnya di Sumatra, yaitu Sriwijaya.
Setelah itu, Rakai Pikatan, yang juga suami Sri Pramodyawardhani, naik takhta dan menjadi raja di Jawa Tengah. Ibu kota kerajaan dipindahkan ke Mamrati. Namun, setelah Rakai Pikatan, beberapa raja lainnya naik takhta, seperti Rakai Kayuwangi dan Rakai Watuhumalang. Istana Medang juga pindah ke Poh Pitu di daerah Kedu setelah Dyah Balitung menggantikan Rakai Watuhumalang.
Perjalanan Kerajaan Medang di Bhumi Mataram ini menunjukkan perubahan kekuasaan dan perpindahan ibu kota yang terjadi selama berabad-abad. Kerajaan ini memiliki sejarah yang kaya dan berpengaruh dalam perkembangan budaya dan politik di Jawa.