Lahirnya Sosiologi: Dari Revolusi Prancis hingga Metode Positif
Pendahuluan: Pada abad ke-18 dan ke-19, Eropa mengalami perubahan besar yang secara permanen mengubah cara hidup manusia. Revolusi Prancis dan Revolusi Industri adalah dua peristiwa besar yang memainkan peran penting dalam membentuk masyarakat modern. Perubahan-perubahan ini mendorong para ahli untuk menciptakan pemahaman baru tentang kehidupan sosial dan akhirnya menghasilkan ilmu baru yang disebut sosiologi. Bagian 1:usi Prancis dan Lahirnya Sosiologi Revolusi Prancis, yang dimulai pada tahun 1789, menandai kemenangan ide-ide dan nilai-nilai sekuler, seperti kebebasan dan kesetaraan, atas ketertiban sosial tradisional. Peristiwa ini menunjukkan kebutuhan akan norma dan pegangan baru dalam masyarakat. Auguste Comte, seorang filsuf Prancis, mengamati konflik antarkelas di masyarakat Prancis setelah Revolusi Prancis dan menyadari bahwa hilangnya norma dan pegangan baru ini adalah penyebab utama konflik tersebut. Comte percaya bahwa masyarakat tidak lagi mengetahui cara mengatasi perubahan akibat revolusi dan hukum-hukum yang dapat digunakan untuk mengatur tatanan sosial masyarakat. Bagian 2: Revolusi Industri dan Migrasi Tenaga Kerja Revolusi Industri, yang dimulai pada awal abad ke-18, mengubah tatanan sosial dan ekonomi masyarakat pada saat itu. Kebangkitan bidang industri, berkat penemuan teknologi baru seperti mesin uap, mendorong terjadinya migrasi tenaga kerja besar-besaran, dari bidang pertanian ke bidang industri. Perubahan ini mempercepat pembentukan daerah perkotaan dan menciptakan bentuk hubungan sosial baru. Perubahan-perubahan ini juga mendorong para ahli untuk menciptakan pemahaman baru tentang kehidupan sosial dan akhirnya menghasilkan ilmu baru yang disebut sosiologi. Bagian 3: Metode Positif dan Sosiologi Comte percaya bahwa semua penelitian tentang masyarakat harus ditingkatkan menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri. Ia memberi nama bagi ilmu yang akan lahir itu dengan istilah sosiologi. Comte menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu tentang fenomena sosial yang tunduk pada hukum alam dan tidak berubah-ubah. Sosiologi harus dibentuk berdasarkan pengamatan terhadap masyarakat, bukan berdasarkan dugaan-dugaan. Hasil pengamatan tersebut harus disusun secara sistematis dan metodologis. Pandangan Comte tentang penerapan metode positif dalam sosiologi membuatnya menjadi ilmu yang kuat dan objektif. Kesimpulan: Lahirnya sosiologi dapat ditelusuri kembali pada perubahan besar yang terjadi di Eropa pada abad ke-18 dan ke-19. Revolusi Prancis dan Revolusi Industri adalah dua peristiwa besar yang memainkan peran penting dalam membentuk masyarakat modern. Perubahan-perubahan ini mendorong para ahli untuk menciptakan pemahaman baru tentang kehidupan sosial dan akhirnya menghasilkan ilmu baru yang disebut sosiologi. Metode positif dan pandangan Comte tentang sosiologi membuatnya menjadi ilmu yang kuat dan objektif.