Perkembangan Teknologi Jaringan Nirkabel dan Dampaknya pada Komunikasi
Dalam era digital ini, teknologi jaringan nirkabel telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Jaringan nirkabel memungkinkan kita untuk terhubung dengan perangkat lain dan mengakses informasi dengan mudah. Namun, tidak semua jaringan nirkabel memiliki jangkauan sinyal yang sama. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang jangkauan sinyal radio dalam jaringan nirkabel dan jenis-jenisnya. Jangkauan sinyal radio dalam jaringan nirkabel dapat dibedakan menjadi lima kategori. Salah satu jenis gelombang yang sering digunakan dalam jaringan komputer nirkabel adalah gelombang dengan frekuensi 2.4 GHz atau 5 GHz. Jenis frekuensi ini dapat dikategorikan dalam jenis WLAN (Wireless Local Area Network). WLAN memungkinkan kita untuk terhubung ke jaringan nirkabel di area lokal seperti kantor atau rumah. Selain WLAN, ada juga jenis jaringan nirkabel lainnya seperti WPAN (Wireless Personal Area Network), high tier system, mobile satellite, dan wireless low-tier system. WPAN adalah jenis jaringan nirkabel yang memiliki jangkauan yang sangat pendek, biasanya hanya beberapa meter. High tier system adalah jenis jaringan nirkabel yang memiliki jangkauan yang sangat luas, seperti jaringan seluler yang digunakan oleh operator telekomunikasi. Mobile satellite adalah jenis jaringan nirkabel yang menggunakan satelit untuk mengirimkan sinyal. Sedangkan wireless low-tier system adalah jenis jaringan nirkabel yang digunakan untuk menghubungkan perangkat mobile ke jaringan telepon analog dengan jarak kurang dari 500 m (outdoor). Dalam wireless low-tier system, ada beberapa jenis teknologi yang digunakan, seperti CT2, DECT, PHS, PACS, dan AMPS. Namun, hanya CT2, DECT, PHS, dan PACS yang termasuk dalam jenis ini. AMPS (Advanced Mobile Phone System) sebenarnya termasuk dalam jenis high tier system. Selain itu, perkembangan teknologi jaringan nirkabel juga membawa dampak pada komunikasi. Teknologi jaringan seluler 3,9G, yang juga dikenal sebagai Advanced HSPA+, mampu memberikan kecepatan downlink hingga 300 Mbps. Namun, jenis koneksi 3,9G ini hanya menyediakan layanan data. Ketika melakukan panggilan telepon, metode circuit switching masih digunakan. Metode ini dikenal dengan model CSFB (Circuit Switched Fallback). Dengan adanya perkembangan teknologi jaringan nirkabel, kita dapat dengan mudah terhubung dengan perangkat lain dan mengakses informasi dengan cepat. Namun, kita juga perlu memahami jenis-jenis jaringan nirkabel yang ada dan dampaknya pada komunikasi kita.