Rintihan Pedih di Medan Perang **
** Di tengah hiruk pikuk medan perang yang sengit, terbersit sebuah kisah tentang kasih sayang dan pengorbanan. Putri Ria, putri dari Ratu Shani, penguasa kerajaan cahaya, dan Pangeran Rafel, putra dari Ratu Gracia, penguasa kerajaan kegelapan, terluka parah dalam pertempuran. Rintihan mereka yang menyayat hati, "Akh sakit kakak hiks hiks😠hiks hiks kakak! Sakit! Kak! HiksðŸ˜ðŸ˜", menggema di seluruh medan perang, menggetarkan hati kedua ratu yang tengah memimpin pasukan mereka. Ratu Shani dan Ratu Gracia, yang selalu bersatu dalam menjaga keseimbangan antara cahaya dan kegelapan, segera meninggalkan medan perang untuk menghampiri anak-anak mereka. Wajah mereka dipenuhi keprihatinan saat melihat Ria dan Rafel terbaring lemah di tenda pengobatan. Dengan penuh kasih sayang, mereka memerintahkan para tabib kerajaan untuk memberikan perawatan terbaik. "Prajurit bawa adik adik kami ke tenda untuk mendapatkan perawatan dari para tabib kerajaan! dan kawal mereka dengan pengawalan ketat cepat! " ucap shani dan gracia bersama. Namun, sebelum meninggalkan tenda, mentri dari kerajaan cahaya dan kegelapan menyerahkan kalung dan gelang milik Ria dan Rafel yang terjatuh di medan perang. Kedua benda itu adalah jimat pelindung yang terlepas saat pertempuran. Ratu Shani dan Ratu Gracia menerima jimat tersebut dengan hati yang berat, menyadari betapa besarnya bahaya yang telah dihadapi anak-anak mereka. Di tengah gejolak perang, kasih sayang kedua ratu terhadap anak-anak mereka menjadi cahaya yang menerangi kegelapan. Mereka bertekad untuk melindungi Ria dan Rafel, dan memastikan keselamatan mereka di atas segalanya. Kisah ini mengingatkan kita bahwa bahkan di tengah peperangan yang paling sengit, cinta dan kasih sayang tetap menjadi kekuatan yang tak terhentikan.