Asas-Asas Dasar Negara Indonesia Menurut Prof. Muhammad Yamin dan Pancasil
Pada tanggal 1 Juni 1945, Prof. Muhammad Yamin menyampaikan pidatonya di sidang BPUPKI yang berisi tentang lima asas dasar negara Indonesia. Asas-asas tersebut adalah pen kebangsaan, per kemanusiaan, peri kecintaan, peri keterbukaan, dan kesighteraman rakyat. Prof. Muhammad Yamin juga menyatakan pandangannya tentang rumusan lima dasar negara yang disebutkan oleh Socporano, yaitu persatuan, kecakapan, kesetiaan, lahir dan batin, musyawarah, dan keadilan rukyat. Setelah Undang-Undang Dasar 1945 berlaku, konstitusi Indonesia mengadopsi Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila tercantum dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Terdapat lima rumusan Pancasila yang termuat di dalam pembukaan UUD 1945, yaitu Ketuhanan yang maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Asas dasar negara Indonesia menurut Prof. Muhammad Yamin dan Pancasila memiliki basis pada ketuhanan yang maha esa. Puncaknya adalah keadilan sosial yang menjadi tujuan dari empat sila yang lainnya, yaitu untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam penelitian ini, akan dikaji lebih lanjut tentang asas-asas dasar negara Indonesia menurut Prof. Muhammad Yamin dan Pancasila. Penelitian ini akan melibatkan analisis terhadap pidato Prof. Muhammad Yamin dan pembukaan UUD 1945 untuk memahami lebih dalam tentang konsep dan implementasi asas-asas dasar negara Indonesia. Catatan: Artikel ini akan berfokus pada penelitian tentang asas-asas dasar negara Indonesia menurut Prof. Muhammad Yamin dan Pancasila. Konten akan disesuaikan dengan persyaratan dan tidak akan melebihi batas kata yang ditentukan.