Naskah Drama "Wayang Potehi: Cinta yang Pupus
Pendahuluan: Naskah drama ini mengisahkan tentang kisah cinta yang tragis dalam dunia wayang potehi. Dalam lima babak, penonton akan dibawa untuk merasakan emosi dan kehidupan tokoh-tokoh dalam cerita ini. Bagian: ① Babak Pertama: Pertemuan yang Tak Terduga - Adegan: Di pasar tradisional - Tokoh: Budi (penjual potehi), Siti (pembeli), Tono (teman Budi) - Dialog: Budi: "Selamat pagi, apa yang bisa saya bantu?" Siti: "Saya ingin membeli potehi untuk anak saya." - Lakuan: Budi menunjukkan berbagai potehi kepada Siti. - Panggung: Pasar tradisional dengan meja dan potehi yang dipajang. - Suara: Keramaian pasar tradisional. - Lampu: Terang. - Kostum: Budi mengenakan pakaian tradisional penjual potehi. ② Babak Kedua: Pertemanan yang Tumbuh - Adegan: Di rumah Budi - Tokoh: Budi, Tono - Dialog: Budi: "Terima kasih telah membantu saya di pasar tadi." Tono: "Tidak apa-apa, kita teman kan?" - Lakuan: Budi dan Tono duduk bersama dan minum teh. - Panggung: Ruang tamu sederhana dengan meja teh. - Suara: Suara cicadas di luar rumah. - Lampu: Remang-remang. - Kostum: Budi mengenakan pakaian sehari-hari. ③ Babak Ketiga: Cinta yang Tumbuh - Adegan: Di taman kota - Tokoh: Budi, Siti - Dialog: Budi: "Saya senang bisa bertemu denganmu lagi." Siti: "Aku juga." - Lakuan: Budi dan Siti berjalan-jalan di taman sambil berbicara. - Panggung: Taman kota dengan bangku taman. - Suara: Suara burung bernyanyi. - Lampu: Terang. - Kostum: Budi mengenakan pakaian yang lebih rapi. ④ Babak Keempat: Cinta yang Terhalang - Adegan: Di rumah Siti - Tokoh: Budi, Siti, Ayah Siti - Dialog: Ayah Siti: "Kamu tidak boleh berkencan dengan penjual potehi itu!" Siti: "Tapi ayah, aku mencintainya." - Lakuan: Siti menangis dan Budi mencoba menenangkannya. - Panggung: Ruang tamu rumah Siti. - Suara: Suara hujan di luar rumah. - Lampu: Remang-remang. - Kostum: Budi mengenakan pakaian yang lebih rapi, Ayah Siti mengenakan pakaian tradisional. ⑤ Babak Kelima: Cinta yang Pupus - Adegan: Di pemakaman - Tokoh: Budi, Siti, Tono - Dialog: Tono: "Dia mencintaimu sampai akhir hayatnya." Budi: "Aku akan merindukannya selamanya." - Lakuan: Budi dan Tono berdiri di depan makam Siti. - Panggung: Pemakaman dengan makam yang ditandai. - Suara: Suara angin berhembus. - Lampu: Remang-remang. - Kostum: Budi dan Tono mengenakan pakaian hitam. Kesimpulan: Naskah drama "Wayang Potehi: Cinta yang Pupus" menggambarkan kisah cinta yang tragis antara Budi dan Siti dalam dunia wayang potehi. Melalui lima babak, penonton akan merasakan emosi dan kehidupan tokoh-tokoh dalam cerita ini.