Dampak Positif dan Negatif Kemudahan Belanja Online terhadap Gaya Hidup Konsumtif Mahasisw
Pergeseran perilaku konsumsi masyarakat Indonesia dari belanja offline ke online, seperti yang diulas Kompas, menunjukkan dampak signifikan, khususnya bagi mahasiswa. Kemudahan akses 24/7, pilihan produk yang luas, dan harga kompetitif menjadi daya tarik utama. Hal ini sejalan dengan gaya hidup mahasiswa yang serba cepat dan praktis, serta keinginan untuk mengejar kepuasan pribadi. Integrasi teknologi dan pengaruh media sosial juga memperkuat tren ini. Namun, kemudahan ini juga berdampak negatif. Aksesibilitas tinggi dan promosi agresif melalui iklan online dan media sosial memicu pembelian impulsif. Sistem kredit dan cicilan mempermudah pembelian barang mahal, menciptakan ilusi keterjangkauan. Kurangnya kontrol diri dan tekanan sosial dari media sosial turut memperkuat perilaku konsumtif, berpotensi menimbulkan masalah keuangan bagi mahasiswa. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk bijak dalam memanfaatkan kemudahan belanja online. Membuat anggaran, membatasi pengeluaran, dan menghindari pembelian impulsif merupakan langkah penting. Membandingkan harga dan membaca ulasan produk sebelum membeli juga dapat membantu. Lebih penting lagi, mahasiswa perlu menyadari bahwa kebahagiaan tidak semata-mata diukur dari jumlah barang yang dimiliki. Menyeimbangkan keinginan dengan kebutuhan, serta mengelola keuangan dengan baik, akan membantu mahasiswa menikmati kemudahan belanja online tanpa terjebak dalam siklus konsumtif yang merugikan. Memahami dampak positif dan negatif belanja online akan membantu mahasiswa membangun gaya hidup yang sehat dan bertanggung jawab secara finansial. Ini adalah kunci menuju kesejahteraan dan kesuksesan di masa depan.