Menjadi Pelayan Sejati: Sebuah Perjalanan Menuju Kasih dan Pengampunan **
** Matahari pagi menyinari wajahku, membangunkan aku dari mimpi. Aku teringat kembali pada lirik lagu yang bergema di telingaku semalam: "Melayani, melayani lebih sungguh. Tuhan lebih dulu melayani kepadaku." Kata-kata itu seperti sebuah panggilan, sebuah ajakan untuk hidup dengan lebih sungguh dalam melayani sesama. Aku teringat saat-saat ketika aku merasa egois, hanya memikirkan diri sendiri. Aku lupa bahwa hidup ini bukan hanya tentang aku, tetapi juga tentang orang-orang di sekitarku. Aku lupa bahwa Tuhan telah lebih dulu melayani aku dengan kasih-Nya yang tak terhingga. Dia telah mengampuni segala dosaku, memberikan aku kehidupan yang baru, dan menjanjikan kasih-Nya yang kekal. Sejak saat itu, aku mulai menyadari bahwa melayani adalah sebuah panggilan suci. Melayani bukan hanya tentang melakukan sesuatu untuk orang lain, tetapi juga tentang memberikan kasih dan pengampunan. Melayani adalah tentang meneladani kasih Tuhan yang telah lebih dulu mengasihi aku. Aku mulai belajar untuk mengasihi orang lain dengan tulus, tanpa pamrih. Aku belajar untuk mengampuni mereka yang telah menyakitiku, seperti Tuhan telah mengampuni aku. Aku belajar untuk melayani mereka dengan sepenuh hati, seperti Tuhan telah melayani aku. Perjalanan ini tidak selalu mudah. Terkadang aku merasa lelah, terkadang aku merasa putus asa. Namun, setiap kali aku merasa ingin menyerah, aku teringat kembali pada kasih Tuhan yang tak terhingga. Aku teringat kembali pada panggilan-Nya untuk melayani dengan sungguh-sungguh. Aku percaya bahwa melayani adalah kunci untuk menemukan kebahagiaan sejati. Ketika kita melayani dengan tulus, kita akan merasakan kasih Tuhan yang melimpah. Kita akan merasakan kepuasan yang tak ternilai, karena kita telah menjadi berkat bagi orang lain. Melayani, mengasihi, dan mengampuni adalah sebuah perjalanan yang tak pernah berakhir. Ini adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan, tetapi juga penuh dengan kasih dan sukacita. Mari kita terus berjalan dalam perjalanan ini, dengan hati yang penuh kasih dan tangan yang siap melayani. Mari kita menjadi pelayan sejati, yang meneladani kasih dan pengampunan Tuhan.