Bagaimana Ankara Menjadi Ibukota Turki?
Turki, sebuah negara yang menjembatani benua Eropa dan Asia, memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Ibukotanya, Ankara, mungkin tidak memiliki kemegahan Istanbul, tetapi memiliki cerita yang menarik tentang bagaimana ia menjadi pusat pemerintahan negara ini. Perjalanan Ankara menuju status ibukota adalah hasil dari serangkaian peristiwa historis, transformasi politik, dan pertimbangan strategis.
Asal-usul Ankara dan Pentingnya Strategis
Ankara, yang dulunya dikenal sebagai Ankyra, memiliki sejarah yang panjang yang membentang kembali ke zaman kuno. Kota ini terletak di Anatolia Tengah, di jantung wilayah yang strategis, yang menjadikannya titik pertemuan penting untuk perdagangan dan budaya. Selama Kekaisaran Romawi, Ankara menjadi pusat administrasi dan militer yang penting, dan terus memainkan peran penting di bawah pemerintahan Bizantium. Namun, Ankara tidak pernah menjadi ibukota suatu kerajaan besar sampai abad ke-20.
Kebangkitan Ankara sebagai Pusat Nasional
Pada awal abad ke-20, Turki berada dalam masa pergolakan. Setelah runtuhnya Kekaisaran Ottoman, gerakan nasionalis Turki yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Atatürk berjuang untuk membangun kembali negara tersebut. Atatürk menyadari pentingnya memilih ibukota baru yang tidak hanya mewakili identitas nasional Turki yang baru tetapi juga memiliki lokasi strategis yang menguntungkan. Istanbul, meskipun memiliki sejarah yang kaya, dianggap terlalu dekat dengan pengaruh asing dan tidak sesuai dengan visi Atatürk untuk Turki modern.
Keputusan untuk Memindahkan Ibukota
Pada tahun 1920, Atatürk mendirikan pemerintahan sementara di Ankara, yang kemudian menjadi pusat perlawanan terhadap kekuatan asing. Ankara, dengan lokasinya di pedalaman dan jauh dari garis pantai, menawarkan perlindungan yang lebih besar dari serangan musuh. Selain itu, kota ini memiliki infrastruktur yang berkembang dan populasi yang relatif besar, yang menjadikannya pilihan yang layak untuk menjadi ibukota baru.
Transformasi Ankara sebagai Ibukota
Setelah Perang Kemerdekaan Turki berakhir pada tahun 1923, Atatürk secara resmi mendeklarasikan Ankara sebagai ibukota Republik Turki. Keputusan ini menandai awal dari transformasi besar-besaran bagi kota tersebut. Atatürk memulai program pembangunan ambisius untuk mengubah Ankara menjadi pusat politik, ekonomi, dan budaya negara ini. Bangunan-bangunan pemerintah baru dibangun, universitas didirikan, dan infrastruktur diperbaiki.
Ankara Modern: Warisan Atatürk
Hari ini, Ankara adalah kota modern yang ramai dengan populasi lebih dari 5 juta jiwa. Kota ini merupakan pusat pemerintahan Turki, dengan parlemen, kantor presiden, dan kementerian yang terletak di sana. Ankara juga merupakan pusat pendidikan dan penelitian, dengan beberapa universitas terkemuka di negara ini. Warisan Atatürk terlihat jelas di seluruh kota, dari arsitektur modern hingga semangat nasionalisme yang kuat.
Kesimpulan
Perjalanan Ankara menuju status ibukota Turki adalah bukti transformasi politik dan sosial yang dialami negara ini pada abad ke-20. Keputusan Atatürk untuk memindahkan ibukota dari Istanbul ke Ankara adalah langkah strategis yang penting yang membantu membentuk identitas nasional Turki yang baru. Ankara, yang dulunya sebuah kota kecil di Anatolia Tengah, telah berkembang menjadi pusat pemerintahan, budaya, dan ekonomi Turki, menjadi bukti warisan Atatürk dan visi untuk Turki modern.