Pemindahan ASN ke Ibu Kota Nusantara: Menuju Smart Government
Pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan skenario yang sedang didetailkan oleh pemerintah. Proses ini melibatkan aspek kelembagaan, tata kelola, dan sumber daya manusia (SDM) aparatur. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, menjelaskan bahwa pemindahan ASN ke IKN akan dilakukan secara bertahap, dengan mempertimbangkan penapisan kelembagaan dan ketersediaan hunian bagi ASN.
Pemerintah memiliki strategi yang lebih luas dalam pemindahan ini, yaitu perubahan paradigma tata kelola pemerintahan menuju smart government. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak hanya melakukan perpindahan fisik semata, tetapi juga mengubah cara kerja pemerintahan secara terpadu dan cerdas di tingkat nasional. Menteri Anas menjelaskan bahwa smart government akan mengutamakan sistem kerja yang fleksibel, kolaboratif, dan agile di IKN, dengan dukungan digitalisasi sistem pemerintahan.
Dalam pertemuan dengan Sekretaris Kabinet, Menteri Anas membahas skenario pemindahan ASN ke IKN dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Target awal adalah pemindahan ASN untuk persiapan pelaksanaan upacara memperingati kemerdekaan RI di IKN pada Agustus mendatang, diikuti dengan periode perpindahan pada November dan Desember 2024.
Selain itu, pemerintah juga telah melakukan pendefinisian peran strategis Kementerian dan Lembaga (K/L) yang akan dipindahkan ke IKN. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi seberapa penting peran K/L tersebut terhadap negara, daya saing, dan kemandirian ekonomi. ASN yang akan dipindahkan harus memenuhi kriteria kompetensi, antara lain menguasai literasi digital, mampu multitasking, menguasai substansi mengenai prinsip IKN, serta mampu menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Pemindahan ASN ke IKN juga akan melibatkan pola kerja terpadu dengan fleksibilitas waktu dan lokasi, yang mendukung sistem kerja kolaboratif dan agile. Oleh karena itu, diperlukan talenta-talenta yang adaptif dan kolaboratif untuk menjalankan tugas-tugas di IKN.
Dengan pemindahan ASN ke IKN, pemerintah berharap dapat menciptakan smart government yang efisien, responsif, dan inovatif. Pemindahan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik, memperkuat kolaborasi antarinstansi, dan mempercepat pembangunan di Indonesia.