Anak Tukang Becak Miskin Tidak Dilarang Sukses
Raeni, seorang anak tukang becak yang lahir dari keluarga miskin, telah mencapai kesuksesan besar dalam pendidikan. Meskipun menghadapi tantangan keuangan, dia tidak pernah membiarkan kondisi ekonomi keluarganya menghalangi impian dan tujuannya. Sebaliknya, dia melihat keberhasilannya sebagai bukti bahwa orang miskin tidak dilarang sukses. Raeni, yang memiliki IPK 3,96 di Universitas Negeri Semarang, berharap pengalamannya dapat menginspirasi orang lain. Dia percaya bahwa orang miskin tidak dilarang sukses dan bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai impian mereka. Selama upacara wisuda, Raeni, yang naik becak yang dikayuh ayahnya, memberikan pidato mewakili para wisudawan. Untuk menambah uang saku yang terbatas, Raeni bekerja sebagai asisten di laboratorium ekonomi kampusnya. Dia juga memberikan kursus privat akuntansi kepada siswa SMA dengan honor sukarela. Setiap Sabtu dan Ahad, dia memilih pulang ke Kendal dan mengajar anak-anak mengaji di taman pendidikan Al-Quran di kampungnya. Kisah Raeni adalah bukti bahwa orang miskin tidak dilarang sukses. Dia menunjukkan bahwa dengan kerja keras, tekad, dan ketekunan, orang miskin dapat mencapai impian mereka dan mengatasi hambatan mereka. Raeni adalah inspirasi bagi semua orang, terutama mereka yang berasal dari latar belakang yang kurang mampu.