Latar Belakang Bangsa Mongol
Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan Mongolia, yang membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia utara, Tibet Selatan, dan Manchuria Barat. Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan, yang memiliki dua putra kembar, Tatar dan Mongol. Kedua putra tersebut melahirkan dua suku bangsa besar, Mongol dan Tartar. Mongol memiliki anak bernama Ilkhan, yang menjadi pemimpin bangsa Mongol di kemudian hari. Selama rentang waktu yang sangat panjang, kehidupan bangsa Mongol tetap sederhana. Mereka hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, mengembala kambing, dan hidup dari hasil buruan. Mereka juga hidup dari perdagangan tradisional, baik dengan sesama mereka maupun dengan bangsa Turki dan Cina yang menjadi tetangga mereka. Sebagaimana umumnya bangsa nomad, orang-orang Mongol memiliki watak yang kasar, suka berperang, dan berani menghadapi bahaya demi mencapai tujuan mereka. Namun, mereka sangat patuh kepada pemimpin mereka dan menganut agama Syamanisme, yang menyembah matahari yang sedang terbit. Pemimpin pertama bangsa Mongol yang diketahui dalam sejarah adalah Yesugei (w. 1175). Ia adalah ayah dari Chinggis Khan, yang aslinya bernama Temujin. Chinggis Khan mencuat namanya karena keberhasilannya dalam pertempuran melawan Ong Khan, kepala suku Kereyt. Pada tahun 1206, ia diberikan gelar Jenghis Khan, yang berarti Raja yang Agung, oleh sidang kepala suku Mongol yang menganggapnya sebagai pemimpin tertinggi bangsa itu. Referensi: - Ahmad Syalabi. Mausu'ah al-Tarikh al-Islami wa al-Hadharah al-Islamiyah, Juz VII, (Kairo: Maktabah Al-Nahdah Al-Mishriyah, 1979), hal. 745. - Hasan Ibrahim Hassan. Tarikh al-Islami, Juz IV, (Kairo: Maktabah Al-Nahdah Al-Mishriyah, 1979), hal. 132.