Al-Hajru: Pengekangan Penggunaan Harta dalam Transaksi
Al-Hajru adalah sebuah bentuk pengekangan penggunaan harta dalam transaksi jual-beli atau yang lain pada seseorang yang bermasalah. Secara bahasa, al-Hajru berasal dari al-hajr, yang berarti terlarang, tercegah, atau terhalang. Menurut istilah syara', al-Hajru adalah tercegahnya seseorang untuk mengelola hartanya karena adanya hal-hal tertentu yang mengharuskan adanya pencegahan. Dasar hukum al-Hajru atau mahjur tertera dalam Al-Qur'an. Salah satu dalil al-Hajru terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 282 yang menyatakan bahwa jika orang yang berhutang adalah orang yang lemah akalnya atau lemah keadaannya, maka walinya harus mengimlakkan dengan jujur. Dalil al-Hajru yang lain terdapat dalam Surat An-Nisa' ayat 5 yang melarang memperkenankan orang-orang yang belum sempurna akalnya untuk menggunakan harta yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Al-Hajru dapat dibagi menjadi dua bagian berdasarkan fungsinya. Pertama, al-Hajru yang diterapkan untuk kemaslahatan orang yang dicegah menggunakan hartanya, seperti al-Hajru pada anak kecil, orang gila, dan orang yang kurang akalnya. Kedua, al-Hajru yang diterapkan untuk kemaslahatan orang lain, seperti al-Hajru pada orang yang pailit, orang sakit parah, budak murtad, dan orang yang menggadaikan. Tujuan dari al-Hajru atau mahjur adalah untuk menjaga hak-hak orang lain. Pengekangan penggunaan harta dilakukan guna menjaga hak-hak yang berpiutang, terutama pada orang yang memiliki utang lebih banyak daripada hartanya. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, al-Hajru memiliki peran penting dalam menjaga keadilan dan keseimbangan dalam transaksi jual-beli dan pengelolaan harta. Dengan adanya al-Hajru, hak-hak orang lain dapat terlindungi dan masyarakat dapat hidup dalam harmoni. Kesimpulannya, al-Hajru adalah pengekangan penggunaan harta dalam transaksi yang dilakukan untuk menjaga hak-hak orang lain. Dasar hukum al-Hajru terdapat dalam Al-Qur'an dan al-Hajru dapat dibagi menjadi dua bagian berdasarkan fungsinya. Tujuan dari al-Hajru adalah menjaga keadilan dan keseimbangan dalam pengelolaan harta.