Perjalanan Jundi: Antara Kehilangan dan Harapan
Hari itu, langit mendung menutupi pemakaman yang sedang berlangsung. Sebelas orang hadir, termasuk Struick, rekannya. Struick mendekati Jundi yang beristirahat di bawah pohon rindang. "Kamu baik-baik saja Jun?" tanya Struick. Jundi mengangguk lesu. Struick merasa kehilangan kehadiran keluarganya. "Sekarang... Apa yang harus aku lakukan Struick? Ada banyak sekali hutang keluarga ku, tapi sekarang, siapa yang akan melunasinya?" Jundi bertanya. Struick ragu-ragu. "Bagaimana dengan bayaran mu sebagai Mercenaries? Bukankah itu cukup banyak?" Jundi menggeleng. "Laki-laki itu sudah berhutang berapa ratus emas. Aku tidak terlalu terkejut kalau mereka mati kecelakaan, ibu dan ayah pasti tengah bertengkar waktu itu." "Lalu bagaimana? Apa kamu mau mencari pekerjaan yang lain?" tanya Struick. Jundi sekali lagi menggeleng. Struick bingung, bagaimana pendapatan Jundi tidak dapat melunasi hutang-hutangnya? "Katanya kamu mau pindah, apakah itu benar Jun?" tanya Struick. "Yeah, aku akan pindah ke desa, ini ada hubungannya dengan kasus kecelakaan kemarin. Bisa jadi keluargaku yang masih ada di sana juga mengalaminya," jelas Jundi. Kisah perjalanan Jundi penuh liku-liku, antara kehilangan dan harapan.