Perkembangan Berhala di Bangsa Arab Pra Islam
Bangsa Arab pra Islam memiliki sejarah yang kaya dan kompleks, termasuk dalam praktik penyembahan berhala. Salah satu momen penting dalam sejarah ini adalah ketika suku Khuza'ah yang dipimpin oleh Amr bin Lucy berhasil mengalahkan suku Jurhum yang merupakan penguasa Kabah saat itu. Setelah kemenangan ini, Amr bin Luhay meletakkan sebuah berhala besar di samping Kabah, yang kemudian diberi nama... Dalam konteks ini, berhala tersebut memiliki beberapa nama yang terkenal. Salah satunya adalah Latta, yang diyakini oleh beberapa sejarawan sebagai nama berhala yang diletakkan oleh Amr bin Luhay. Latta menjadi salah satu berhala yang paling dihormati dan disembah oleh suku-suku Arab pra Islam. Namun, ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa berhala yang diletakkan oleh Amr bin Luhay adalah Hubal. Hubal adalah berhala yang sangat dihormati oleh suku Quraisy dan menjadi pusat penyembahan di Kabah. Berhala ini diyakini memiliki kekuatan dan keberuntungan yang besar. Selain Latta dan Hubal, ada juga berhala lain yang mungkin diletakkan oleh Amr bin Luhay, seperti Uzn, Wadd, dan Manat. Namun, informasi tentang berhala-berhala ini tidak sejelas informasi tentang Latta dan Hubal. Perkembangan berhala di bangsa Arab pra Islam merupakan bagian penting dari sejarah dan budaya mereka. Praktik penyembahan berhala ini menjadi salah satu aspek yang kemudian ditolak oleh agama Islam. Dalam agama Islam, penyembahan hanya boleh ditujukan kepada Allah SWT, dan berhala dianggap sebagai bentuk penyimpangan dari ajaran agama. Dalam konteks sejarah ini, penting bagi kita untuk memahami perkembangan berhala di bangsa Arab pra Islam sebagai bagian dari perjalanan mereka menuju agama Islam. Meskipun praktik ini kemudian ditinggalkan, sejarah ini tetap menjadi bagian penting dari identitas dan warisan budaya bangsa Arab.