Sejarah Pembentukan Negara Indonesia Serikat: Dari RIS hingga Negara Kesatua
Pendahuluan: Sejak kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia telah mengalami perubahan signifikan dalam bentuk negaranya. Pada tahun 1949 hingga 1950, Indonesia mencoba mengubah bentuk negaranya menjadi Federasi/Serikat, tetapi kembali menjadi Negara Kesatuan pada tahun 1951. Republik Indonesia Serikat (RIS) adalah salah satu upaya Belanda untuk kembali menguasai Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah pembentukan RIS dan perjuangan untuk menciptakan Negara Indonesia Serikat. Bagian 1: Pembentukan RIS dan Konferensi Malino Pada tahun 1948, Dr. H. J. van Mook, Waki Gubernur Jenderal Hindia Belanda, mengusulkan pembentukan RIS sebagai bagian dari upaya kolonial Belanda untuk mempersiapkan Indonesia menjadi negara federal. Untuk mencapai tujuan ini, van Mook menggelar Konferensi Malino di Sulawesi Selatan, yang menghasilkan Pemerintah Federal Sementara pada 9 Maret 1948. Konferensi Federal di Bandung pada 27 Mei 1948 menghasilkan Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO) atau Badan Permusyawaratan Federal dengan Sultan Hamid II sebagai ketua. Bagian 2: Konferensi Inter-Indonesia dan Perjuangan untuk Negara Kesatuan Pada tahun 1949, Konferensi Inter-Indonesia diadakan antara Indonesia dan negara-negara bagian untuk mencari jalan keluar dari pengaruh Belanda. Konferensi ini bertujuan untuk mengusir Belanda dan menciptakan Negara Indonesia Serikat. Pada tahun 1951, Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan, mengakhiri era RIS. Kesimpulan: Sejarah pembentukan RIS dan perjuangan untuk menciptakan Negara Indonesia Serikat adalah bagian penting dari sejarah kemerdekaan Indonesia. Melalui perjuangan dan kompromi, Indonesia berhasil mencapai bentuk negara yang sekarang kita kenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.