Hambatan Konseptual dan Sistematis dalam Penerapan Hukum Islam di Indonesi
Pendahuluan: Hukum Islam di Indonesia memiliki karakteristik normatif yang bergantung pada keimanan dan pengetahuan masyarakat. Namun, ada hambatan konseptual dan sistematis yang mempengaruhi penerapan hukum Islam di Indonesia. Bagian: ① Hambatan Konseptual dari Luar: Upaya penolakan hukum Islam masuk ke dalam sistem hukum nasional oleh penganut teori resepsi. Meskipun undang-undang perkawinan tahun 1974 telah menghilangkan teori resepsi, pandangan ini masih ada di kalangan sarjana hukum yang tidak memahami hukum Islam. ② Hambatan Konseptual dari Dalam: Tidak tertatanya konsep-konsep hukum Islam secara sistematis terkait dengan kitab kuning sebagai referensi hukum Islam di Indonesia. Kitab kuning bukan produk kelembagaan, tetapi produk pemikiran individu yang didasarkan pada Al-Quran dan Hadis. ③ Asumsi tentang Kitab Kuning: Kitab kuning, khususnya kitab fikih, dianggap sebagai sisa-sisa kitab undang-undang dari masa kekhalifahan sebelumnya. Asumsi ini didasarkan pada keseragaman materi dan sistematika kitab-kitab tersebut. Kesimpulan: Hukum Islam di Indonesia menghadapi hambatan konseptual dan sistematis dalam penerapannya. Hambatan konseptual berasal dari penolakan hukum Islam oleh penganut teori resepsi, sementara hambatan sistematis terkait dengan ketidakteraturan konsep-konsep hukum Islam dalam kitab kuning.