Upacara Adat Riau: Balimau Kasai dan Belian
Upacara adat Riau memiliki keunikan tersendiri, salah satunya adalah upacara Balimau Kasai. Upacara ini merupakan tradisi penyambutan bulan suci Ramadhan yang dilakukan oleh masyarakat di Kepulauan Riau. Sebagai bentuk kebahagiaan menyambut bulan penuh berkah, masyarakat menggelar upacara ini satu hari sebelum memasuki bulan puasa. Balimau Kasai, yang berasal dari Kabupaten Kampar, juga dikenal dengan nama lain di daerah lain seperti Indragiri Hulu. Upacara ini dipercaya sebagai bentuk pembersihan diri, di mana masyarakat mandi menggunakan air yang dicampur dengan limau di sungai bersama-sama. Proses upacara Balimau Kasai melibatkan beberapa tahapan yang harus dipersiapkan dengan teliti. Pemimpin upacara harus menyiapkan berbagai alat dan bahan, termasuk rempah-rempah, serta melakukan ziarah ke makam tokoh setempat sebelum menuju sungai. Pada hari berikutnya, mereka minum ramuan dari pemimpin upacara sebelum menyiramkan air tersebut pada warga. Pemimpin upacara sendiri terdiri dari 5 orang yang mengenakan baju berwarna hitam, kuning, abu-abu, merah, dan hijau. Selain Balimau Kasai, upacara adat Riau lain yang unik adalah upacara Belian yang dilaksanakan oleh Suku Petalangan. Upacara ini dilakukan ketika ada seseorang yang sakit, ibu yang sulit melahirkan, atau dalam situasi musibah seperti digigit binatang buas. Upacara Belian merupakan persembahan kepada Tuhan agar kesusahan yang dialami dapat dihapuskan. Dipimpin oleh seorang dukun pada malam hari, upacara ini melibatkan pembacaan mantra-mantra yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual. Dengan demikian, upacara adat Riau seperti Balimau Kasai dan Belian tidak hanya merupakan warisan budaya yang berharga, tetapi juga mencerminkan kekayaan spiritual dan kepercayaan masyarakat Riau dalam menjaga keseimbangan alam dan hubungan dengan Tuhan.