Teori Pengambilan Keputusan: Memahami Rasionalitas Terbatas ala Herbert Simon **
Herbert Simon, seorang ilmuwan politik dan ekonomi yang memenangkan Hadiah Nobel, dikenal karena kontribusinya dalam teori pengambilan keputusan. Dalam karyanya, Simon menantang asumsi tradisional tentang rasionalitas sempurna dalam pengambilan keputusan, yang mengasumsikan bahwa individu memiliki informasi lengkap, mampu memproses semua informasi tersebut, dan memilih pilihan yang memaksimalkan hasil. Simon berpendapat bahwa dalam realitasnya, manusia memiliki rasionalitas terbatas. Artinya, kemampuan kita untuk mengumpulkan, memproses, dan memahami informasi terbatas. Kita seringkali menghadapi ketidakpastian, informasi yang tidak lengkap, dan waktu yang terbatas untuk membuat keputusan. Teori Simon menekankan pentingnya pemilihan keputusan yang memuaskan, bukan yang optimal. Dalam konteks organisasi, ini berarti bahwa manajer dan karyawan tidak selalu mencari solusi terbaik, tetapi solusi yang cukup baik yang memenuhi kebutuhan dan batasan mereka. Konsep rasionalitas terbatas memiliki implikasi penting bagi organisasi: * Perencanaan: Organisasi perlu mengembangkan proses perencanaan yang realistis dan fleksibel, yang mempertimbangkan batasan informasi dan waktu. * Pengambilan keputusan: Organisasi perlu membangun sistem pengambilan keputusan yang efisien dan efektif, yang memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, meskipun dengan informasi yang tidak lengkap. * Struktur organisasi:** Organisasi perlu didesain dengan struktur yang memungkinkan pengambilan keputusan yang terdesentralisasi, sehingga keputusan dapat dibuat oleh orang-orang yang memiliki informasi dan keahlian yang relevan. Teori rasionalitas terbatas Simon memberikan kerangka kerja yang berharga untuk memahami bagaimana keputusan dibuat dalam organisasi. Dengan memahami batasan kita, kita dapat mengembangkan strategi dan proses yang lebih efektif untuk membuat keputusan yang baik, meskipun dalam kondisi yang tidak ideal.