Karakteristik Stratifikasi Sosial dan Dasar-dasarny
Stratifikasi sosial adalah pembagian masyarakat menjadi lapisan-lapisan berdasarkan perbedaan status, kekuasaan, dan kekayaan. Dalam stratifikasi sosial, terdapat beberapa karakteristik yang membedakan antara lapisan sosial yang satu dengan yang lainnya. Pertama, perbedaan dalam kemampuan menjadi salah satu karakteristik stratifikasi sosial. Anggota masyarakat yang menduduki lapisan yang lebih tinggi cenderung memiliki kemampuan yang lebih besar dibandingkan dengan anggota masyarakat pada lapisan yang lebih rendah. Sebagai contoh, seorang direktur perusahaan mampu menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan terbaik di luar negeri, sementara seorang petugas kebersihan dengan gaji terbatas akan kesulitan membiayai pendidikan anaknya di sekolah dalam negeri. Kedua, perbedaan gaya hidup juga menjadi karakteristik stratifikasi sosial. Anggota masyarakat yang menduduki lapisan yang lebih tinggi cenderung mengembangkan gaya hidup yang berbeda dengan anggota masyarakat pada lapisan yang lebih rendah. Sebagai contoh, seorang direktur perusahaan dituntut untuk selalu berpakaian rapi dan menggunakan atribut penunjang penampilan sebagai anggota lapisan atas, seperti kemeja bermerk ternama, dasi desainer kenamaan, sepatu kulit berharga jutaan rupiah, atau jam tangan mewah. Jika tidak mengikuti tuntutan tersebut, maka akan menjadi bahan pergunjingan. Sebaliknya, seorang pegawai rendahan yang mencoba meniru penampilan sang direktur akan mengundang cemoohan. Ketiga, perbedaan hak dan akses dalam memanfaatkan sumber daya juga menjadi karakteristik stratifikasi sosial. Seseorang yang menduduki lapisan yang lebih tinggi akan memiliki hak dan akses yang lebih besar terhadap berbagai fasilitas atau sumber daya dibandingkan dengan lapisan yang lebih rendah. Sebagai contoh, seorang pimpinan sebuah lembaga umumnya diberikan fasilitas rumah dan kendaraan dinas, beragam tunjangan, ruang kerja pribadi, serta wewenang untuk memerintah bawahannya. Fasilitas-fasilitas tersebut tentunya tidak dapat dinikmati oleh bawahannya yang berkedudukan lebih rendah. Selain karakteristik stratifikasi sosial, ada juga dasar-dasar stratifikasi sosial yang menjadi landasan bagi pembagian lapisan-lapisan dalam masyarakat. Salah satu dasar stratifikasi sosial adalah kekayaan. Menurut Max Weber, kekayaan sangat penting dalam menentukan kedudukan seseorang dalam lapisan sosial masyarakat. Seseorang yang memiliki kekayaan akan berada di lapisan atas, sedangkan mereka yang memiliki sedikit atau tidak memiliki kekayaan akan diposisikan pada lapisan bawah. Dalam kesimpulan, stratifikasi sosial memiliki karakteristik-karakteristik yang membedakan antara lapisan sosial yang satu dengan yang lainnya, seperti perbedaan dalam kemampuan, gaya hidup, dan hak serta akses dalam memanfaatkan sumber daya. Selain itu, dasar-dasar stratifikasi sosial, seperti kekayaan, juga menjadi faktor penting dalam menentukan kedudukan seseorang dalam masyarakat.